Risky Arfiyanto, 1016041072 (2015) EVALUASI PROGRAM GERAKAN PENGUATAN PRODUKSI PERTANIAN UNTUK KETAHANAN PANGAN (GP3K) OLEH PERUM BULOG DIVRE LAMPUNG. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (28Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DEPAN.pdf Download (103Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (82Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (13Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (81Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MENGESAHKAN.pdf Download (233Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTO.pdf Download (25Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MENYETUJUI.pdf Download (267Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf Download (42Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (29Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (156Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SURAT PERNYATAAN.pdf Download (291Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (58Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (239Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (27Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB IV.pdf Download (216Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB V.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (725Kb) |
||
|
File PDF
BAB VI.pdf Download (14Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (20Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Kondisi ketahanan pangan di Indonesia menunjukkan keadaan yang tidak stabil dikarenakan kurangnya hasil produksi pertanian. Salah satu upaya untuk menguatkan ketahanan pangan di Indonesia dilakukan melalui program GP3K (Gerakan Penguatan Produksi Pertanian untuk Ketahanan Pangan) yang ditujukan untuk meningkatkan produksi pangan. Masalah yang sering terjadi di Provinsi Lampung yaitu mahalnya harga bibit padi. Para petani pada sejumlah desa di Provinsi Lampung mengeluhkan tingginya harga benih (bibit) padi yang akan mereka tanam di lahan sawah musim hujan (rendeng) awal tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan Program Gerakan Penguatan Produksi Pertanian untuk Ketahanan Pangan (Program GP3K) oleh Perum Bulog Divre Lampung, sedangkan tujuan program GP3K yaitu dari program On Farm ini adalah untuk membuka akses pembelian langsung ke petani/kelompok tani/gapoktan, mendukung penyediaan pasokan gabah/beras, baik untuk PSO (Public Service Obligation) maupun komersial serta mengembangkan usaha untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Metode penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif menggunakan fokus penelitian efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan, Penelitian ini dilaksanakan di Perum Bulog Divre Lampung dan Poktan Taruna Tani Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa: Program GP3K Perum Bulog Divre Lampung yang di selenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Lampung sudah efektif karena telah membuka akses pembelian langsung ke petani serta mengembangkan hasil produksi pertanian untuk memajukan kesejahteraan petani. Efisiensi program GP3K berhubungan dengan mekanisme atau cara. Pada program ini, mekanisme pemberian dana program GP3K yaitu melalui rekening dari Perum Bulog Pusat kepada Perum Bulog Divre Lampung kemudian dilimpahkan ke pihak Poktan Taruna Tani atas sepengetahuan pengurus Poktan Taruna Tani untuk dikelola dengan pedoman RDKO yang telah ditetapkan. Indikator kecukupan program GP3K yaitu dengan adanya program GP3K Perum Bulog ini dapat membantu menaikkan indeks partisipasi masyarakat untuk pemenuhan pasokan beras/gabah. Pada indikator perataan yaitu belum merata, karena kebutuhan setiap kelompok tani di Provinsi Lampung berbeda-beda dilihat dari jumah anggota, jumlah lahan, serta keadaan demografi poktan yang berbeda-beda. Sehingga dana Program GP3K yang diberikan kepada masing-masing Poktan berbeda disesuaikan dengan kebutuhan Poktan. Indikator Responsivitas pada penyelenggaraan program GP3K sudah baik, karena hasil yang dirasakan oleh masyarakat yaitu merasa terbantu dengan adanya program GP3K di Poktan Taruna Tani. Contoh hasil yang didapat petani yaitu petani lebih mudah mendapakatkan benih dan pupuk serta kualitas hasil produksi menjadi lebih baik. Sehingga para petani sangat antusias terhadap program ini. Pada indikator ketepatan menurut peneliti belum tepat, karena program ini memfokuskan kepada petani yang memiliki lahan, sedangkan pada kenyataannya pemilik lahan masih banyak yang bukan berprofesi sebagai petani. Karena para petani yang menggarap lahan masih banyak yang tidak memiliki lahan pertanian milik pribadi. Masalah lainnya yaitu keterlambatan penyaluran dana GP3K masih menjadi kendala bagi tercapainya sasaran. Adapun saran tersebut sebagai berikut: (1) Pemerintah sebaiknya bisa mengawasi program GP3K yang diselenggarakan supaya tidak terjadi penyelewengan dalam merealisasikan dana GP3K yang dikelola Poktan. (2) Pemerintah harus mengawasi penyaluran dana GP3K, mulai pendataan hingga penyalurannya, dalam hal ini pengurus Poktan, tim manajemen Perum Bulog Subdivre dan Divre Lampung, supaya penyaluran dana GP3K bisa berjalan efisien. (3) Pemerintah dan Perum Bulog Divre Lampung sebaiknya bisa meningkatkan program dalam bidang pertanian supaya kualitas pertanian di Provinsi Lampung dapat terus meningkat untuk tahun-tahun berikutnya. (4) Perum Bulog Divre Lampung seharusnya menjalankan perannya dengan baik dalam membuat Rencana Definitif Kebutuhan On Farm. Karena setiap Poktan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan dana program yang berbeda. (5) Pihak Poktan sebaiknya selalu berkomunikasi dengan Perum Bulog dalam mengalokasikan anggaran GP3K untuk hal-hal yang telah menjadi prioritas yang sudah tertera dalam RDKO. Kerjasama Perum Bulog Divre Lampung dengan pihak Subdivre dan Kansilog Perum Bulog lebih ditingkatkan lagi pada faktor komunikasi, sehingga keterlambatan pengiriman dana tidak terulang kembali. (6) Seharusnya pemerintah dalam membuat dan melaksanakan kebijakan lebih baik melihat terlebih dahulu latar belakang petani anggota Poktan apakah sebagai pemilik atau hanya sebagai pekerja. Sehingga tujuan dalam mensejahterakan petani dapat lebih tercapai. Kata Kunci : Evaluasi Program, Ketahanan Pangan, Bulog ABSTRAK BAHASA INGGRIS Food security conditions in Indonesia showed an unstable state due to lack of agricultural production. One of the efforts to strengthen food security in Indonesia is done through the program GP3K (Strengthening Movement of Agricultural Production for Food Security) which is intended to increase food production. The problem that often occurs in Lampung Province is the high price of rice seedlings. Farmers in several villages in Lampung province complained about the high price of the seed which will be their paddy planting in paddy fields rainy season beginning in 2013. This study aims to describe the implementation of the Strengthening Movement of Agricultural Production Program for Food Security by Bulog Divre Lampung, while the objective of the program is the program GP3K On Farm is to open up access to the direct purchase of farmers/ farmer groups, support the provision of supplies of grain / rice, good for PSO (Public Service Obligation ) as well as commercial and business development to provide added value to the company. This research method is a descriptive study using a qualitative approach research focus the effectiveness, efficiency, adequacy, grading , responsiveness and accuracy , this study was conducted in Bulog Divre Lampung and Poktan Taruna Tani District of Pringsewu Regency Ambarawa. Based on the research found that : Program GP3K Bulog Divre Lampung which was held by the Provincial Government of Lampung have been effective because it has open access to the direct purchase of farmers and develop agricultural production to promote the welfare of farmers. Efficiency of GP3K program related to the mechanism or means. In this program, grants mechanisms GP3K program, namely through the accounts of Central Bulog to Perum Bulog Divre Lampung then handed over to the Poktan Taruna Tani on the knowledge of the board Poktan Taruna Tani to run RDKO guidelines that have been set. GP3K program adequacy indicator that the program GP3K can help increase community participation index for the fulfillment of the supply of rice/paddy. In the alignment indicator is not evenly distributed, because the needs of each group of farmers in Lampung different views of the sheer number of members, the amount of land, as well as demographics poktan different. GP3K programs so that funds given to each different Poktan tailored to the needs Poktan. Responsiveness indicator on GP3K program delivery is good, because the results are felt by people that feel that the program GP3K in Poktan Taruna Tani. Examples of the results obtained, namely farmers easier to get farmers seeds and fertilizers as well as the quality of production for the better. That farmers are very enthusiastic about this program. According to researchers at the precision indicator is not appropriate, because the program is focused to farmers who have land, whereas in reality there are many land owners are not farmers. Because the farmers who work the land are still many who do not have a privately owned agricultural land. Another problem is delays in disbursement of funds GP3K still an obstacle to the achievement of the target. The recommendations are as follows: (1) The Government should be able to oversee the program GP3K organized so that no irregularities in the realization of GP3K funds managed by Poktan. (2) The government must oversee the distribution of funds GP3K, from data collection to distribution, in this case Poktan board, management team Bulog Divre Lampung and Subdivre Lampung, so that the distribution of funds GP3K could running efficiently. (3) Government and Bulog Divre Lampung should be able to improve the program in the agricultural sector so that the quality of agriculture in the province of Lampung may continue to increase for the following years. (4) Bulog Divre Lampung should function well in making the Definitive Plan Needs On Farm. Because every Poktan have different needs, thus requiring different funding programs. (5) Poktan parties should always communicate with Perum Bulog in GP3K budget allocated to the things that has become a priority already stated in RDKO. Bulog Divre Lampung cooperation with the Subdivre and Kansilog Bulog further enhanced the communication factor, so that delays in the delivery of funds does not recur. (6) The government should create and implement better policies to see in advance the background of farmer members Poktan whether as owner or simply as workers. So the purpose in the welfare of farmers can be achieved. Keywords : Evaluation Program, Food Security, Bulog
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Administrasi Negara |
Pengguna Deposit: | 5386380 . Digilib |
Date Deposited: | 06 Jan 2016 04:25 |
Terakhir diubah: | 06 Jan 2016 04:25 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16595 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |