PENGARUH PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTENSIFIKASI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI (Pph OP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0511021033, AHSAN KAMIL (2010) PENGARUH PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTENSIFIKASI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI (Pph OP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG. Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRACT.pdf

Download (90Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK kamil.pdf

Download (91Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
bab I.pdf

Download (105Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
bab II.pdf

Download (151Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
bab III.pdf

Download (205Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
bab IV.pdf

Download (144Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR ISI.pdf

Download (9Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
Daftar Pustaka.pdf

Download (7Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
Daftar Tabel.pdf

Download (83Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB V.pdf

Download (91Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
sampul,dll.pdf

Download (167Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Penerimaan pajak merupakan sumber penerimaan strategis yang harus dikelola dengan baik agar keuangan negara dapat berjalan dengan lancar. Untuk meningkatkan jumlah Wajib Pajak, salah satu upaya yang dilakukan Direktorat jendral pajak (DPJ) adalah dengan program ekstensifikasi Wajib Pajak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi dan Seberapa besar pengaruh kegiatan ekstensifikasi terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi di Kota Bandar Lampung?” Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Kota Bandar Lampung. Pengumpulan data dilakukan dengan Penelitian Lapangan dan Penelitian Kepustakaan. Analisis data yang dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan rumusan hipotesis. Dari data yang telah diolah, diketahui koefisien korelasi (r) adalah sebesar 0,832 (positif). Berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel X (Kegiatan Ekstensifikasi) dengan variabel Y (Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi) yang bersifat searah, artinya bila terjadi kenaikan Kegiatan Ekstensifikasi akan mengakibatkan kenaikan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. dari estimasi regresi diperoleh hasil Y = 2.000.000.000 +362.156.X dapat di artikan bahwa Jumlah Rata-rata Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pri badi tanpa dilakukan Kegiatan Ekstensifikasi (nilai Y) sebesar Rp.2.000.000.000 per tahun, dan akan bertambah sebesar Rp.362.156 untuk setiap X berubah sebesar/setiap penambahan 1 (satu) Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar Efektif, misal untuk X = 0 maka nilai Y = Rp.2.000.000.000 dan jika X = 3, maka nilai Y berubah menjadi: Y= 2.000.000.000 +362.156.(3) = 2.001.086.468 dan seterusnya. Dari pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa Kegiatan Ekstensifikasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Hal ini dibuktikan oleh hasil penghitungan secara statistik yang menunjukkan thitun < ttabel (3,090 >2,132) dengan Koefisien Determinasi (Kd) sebesar 69,2% pada tingkat keyakinan/kepercayaan 95% (tingkat signifikansi (a) 0,05). Abstract Tax revenue is a strategic revenue source that has to be managed well so that the nation’s finance can run smoothly. To increase the number of taxpayers, one of the efforts implemented by the Directorate General of Taxes (Direktorat Jenderal Pajak/DJP) is the taxpayers extensification program. The problem in this research is: “How the extensification activities is implemented and how significant is the impact of the extensification activities on the increase of personal income tax revenue in Bandar Lampung?” The objective of this research is to understand how the extensification activities is implemented by Pratama Tax Office (Kantor Pelayanan Pajak Pratama/KPP) in Bandar Lampung. Data collecting is done by doing field research and literature research. Data analysis is done descriptively by using hypothetical formulation. From the data that have been processed, it is known that the correlation coefficient (r) is 0,832 (positive). It means that there is a very strong relation between variable X (extensification activities) and variable Y (personal income tax revenue) that has unidirectional nature which means that if there is an increase on extensification activities then there will also be an increase on personal income tax revenue. From the regression estimation, gathered a result of Y=2.000.000.000+362.156.X which can be concluded that the average amount of personal income tax revenue without extensification activities (value Y) is Rp 2.000.000.000 annually, and will increase in amount of Rp 362.156 for every increase of X/increase of one effectively-registered personal taxpayer, for example: if X=0, then the value of Y=Rp 2.000.000.000 while if X=3, then the value of Y becomes: Y=2.000.000.000+362.156(3) = 2.001.0886.468 and so on. From the hypothetical examination, it can be concluded that the extensification activities give significant impacts on personal income tax revenue. It is evidenced by the result of statistical valuation which shows that thitun < ttabel (3,090 >2,132) with determination coefficient (Kd) at the rate of 69,2% on assurance rate of 95% (significance rate (a) of 0,005).

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Magister Manajemen S2
Pengguna Deposit: tik 14 . Digilib
Date Deposited: 25 Jan 2016 02:44
Terakhir diubah: 25 Jan 2016 02:44
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19314

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir