NN, Rina Febrina (2012) NN. Digital Library.
|
File PDF
Abstrak.pdf Download (84Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (276Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Bab 1.pdf Download (97Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (218Kb) | Preview |
|
File PDF
Bab iv Yang Lain.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (2292Kb) |
||
|
File PDF
Bab v.pdf Download (87Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR gambar, tabel dan notasi.pdf Download (278Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR isi.pdf Download (171Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (224Kb) | Preview |
|
|
File PDF
hal 39.pdf Download (510Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Lembar Pengesahan.pdf Download (208Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Sanwacana.pdf Download (86Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstract Banjir di Indonesia umumnya disebabkan oleh kombinasi antara karakteristik hujan dan karakteristik DAS. Suatu metode yang akurat yang dapat dijadikan pedoman didalam melihat respon suatu DAS terhadap bahaya banjir adalah dengan hidrograf satuan. Saat ini belum ada Hidrograf Satuan Terukur (HST) untuk masing-masing DAS di Provinsi Lampung. Analisis hidrologi yang selama ini dipakai selalu meggunakan Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) yang sangat dipengaruhi oleh metode pendekatan yang dipilih. Tujuan penelitian ini adalah Mengembangkan Hidrograf Satuan Terukur pada DAS Way Kuala Garuntang dan DAS Way Simpang Kiri (Sub DAS Way Belau Kuripan) serta membandingkan hasil Hidrograf Satuan Terukur dengan Hidrograf Satuan Sintetis yang sering dipergunakan pada saat ini (HSS Snyder, HSS Gama I dan HSS Nakayasu). Hidrograf Satuan Terukur dapat dikembangkan pada time step yang lebih kecil maupun yang lebih besar (5, 10, 15, 30, 45, 60, 120, 180, 360 dan 720 menit) sedangkan Hidrograf Satuan Sintetis hanya pada time step jam-jaman. Pada DAS Way Kuala Garuntang dan DAS Way Simpang Kiri metode HSS yang mendekati data terukur yaitu HSS Nakayasu dengan koefisien pengaliran 0,7 dan 0,4. Sedangkan metode HSS Snyder dan HSS Gama I kurang cocok digunakan sebagai pendekatan buatan di kedua DAS tersebut, kemungkinan dikarenakan koefisien karakteristik dan kondisi DAS tidak sesuai untuk kedua DAS tersebut. Abstract The floods that happen in Indonesia are generally caused by the combination of the rainfall characteristic and basin characteristic. An accurate method that can be used as orientation in seeing the response of a basin to the danger of flood is by using unit hydrograph. The analysis that is used all this time is by Synthetic Unit Hydrograph which is influenced by a certain method. The aim of this research are to develop measured unit hydrograph at Way Kuala Garuntang Basin and Way Simpang Kiri Basin, and to compare the result of measured Unit Hydrograph with the Syntetic Unit Hydrograph which often used nowadays (Syntetic Unit Hydrograph Snyder, Gama I, and Nakayasu). The measured unit hydrograph can be developed at minutes time step which is smaller or bigger (5, 10, 15, 30, 45, 60, 120, 180, 360 and 720 minutes), meanwhile Syntetic Unit Hydrograph can only be at hours time step. Syntetic Unit Hydrograph that come close to measured data for Way Kuala Garuntang Basin and Way Simpang Kiri Basin are Syntetic Unit Hydrograph Nakayasu Method which flow of characteristic coeffisien 0,7 and 0,4. Syntetic Unit Hidrograph Snyder and Gama I method are not suitable to be used as an artificial approach for both basin. It is possible caused by the
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | FKIP > Prodi Magister Teknologi Pendidikan |
Pengguna Deposit: | tik 15 . Digilib |
Date Deposited: | 26 Jan 2016 05:41 |
Terakhir diubah: | 26 Jan 2016 05:41 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/20119 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |