KAUTSAR RAMADHAN, 1218011090 (2016) HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP FREKUENSI MEROKOK MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG. FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK (ABSTRACT]).pdf Download (34Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (802Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (678Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ABSTRAK Stres merupakan bagian yang tidak dapat dihindari termasuk oleh remaja khususnya mahasiswa kedokteran. Stres mahasiswa itu sendiri dapat dikarenakan stres dari dalam kampus seperti tugas, ujian, tuntutan akademik dan dari luar kampus seperti hubungan dengan keluarga, teman sebaya dan sebagainya. Jika mahasiswa tidak dapat melewati keadaan tersebut dengan baik maka mereka cenderung menurunkan stres mereka dengan cara merokok. Rokok mengandung nikotin yang mengandung zat adiktif dan psikoaktif yang dapat membuat perokok lebih tenang dan rasa cemas berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat stres dengan frekuensi merokok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik sampel menggunakan total sampling dengan responden sebanyak 37 mahasiswa yang semuanya perokok aktif. Kuesioneryang digunakan adalah Hassles AssessmentScale for Student in Collage (Hass/Col) yang telah divalidasi dengan koefisien alpha 0,971 atau dalam kategori cukup baik. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 9 mahasiswa stres ringan, 19 mahasiswa stres sedang, 9 mahasiswa stres berat dan 14 mahasiswa perokok ringan, 13 mahasiswa perokok sedang dan 10 orang perokok berat. Pada analisis data dengan uji Somers’d (p<0,005) didapatkan p=0,000 yang berarti terdapat hasil yang bermakna. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat stres terhadap frekuensi merokok mahasiswa kedokteran Universitas Lampung. Kata kunci: frekuensi merokok, mahasiswa kedokteran, stres ABSTRACT Stress is a part that can not be avoided even by adolescents, especially medical students. Student Stress itself can be due to the stress of the campus such as assignments, examinations, academic demands and from outside the campus such as relationships with family, peers and so on. If the student can not pass the situation well then they tend to lower their stress by way of smoking. Cigarettes contain nicotine containing addictive and psychoactive substances which may make smokers more calm and anxiety is reduced. This study aimed to examine the relationship between stress levels with the frequency of smoking. The method used in this study was cross sectional with total sample technique uses sampling by respondents as many as 37 students who all active smokers. Kuesioneryang used is Hassles AssessmentScale for Student in Collage (Hass / Col), which has been validated by the alpha coefficient 0.971 or in a category quite well. The result showed mild stress as much as 9 students, 19 students were stress, student stress 9 and 14 students of light smokers, 13 students and 10 smokers were heavy smokers. In the data analysis Somers'd test (p <0.005) was obtained p = 0.000, which means that there are significant results. The conclusion from this study is there is a relationship between the level of stress on the frequency of smoking of medical students Lampung University. Keyword: medical student, smoking frequency, stress
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > RA Public aspects of medicine |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | 4593603 . Digilib |
Date Deposited: | 21 Apr 2016 04:33 |
Terakhir diubah: | 21 Apr 2016 04:33 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21778 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |