ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TALKSHOW BUKAN EMPAT MATA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

ENDAH MEYLINASARI, 1213041028 (2016) ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TALKSHOW BUKAN EMPAT MATA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (82Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1988Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1633Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Masalah dalam penelitian ini adalah bentuk-bentuk, faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk alih kode, campur kode, dan faktor-faktor penyebabnya dalam tuturan pada talkshow Bukan Empat Mata di Trans 7 serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan metodologis dan pendekatan teoretis. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik simak dan dilanjutkan dengan teknik catat. Sumber data diperoleh melalui tayangan youtobe. Talkshow Bukan Empat Mata tayang setiap hari Senin sampai Jumat, pukul 22.00—00.00 WIB. Adapun episode yang akan dijadikan data dalam penelitian ini adalah tayangan pada bulan Agustus dengan episode Kaulah Dewi Inspirasiku, pada bulan September dengan episode Kebakaran Hutan, dan bulan Oktober dengan episode Tragedi Asap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih kode dan campur kode yang terjadi dalam tuturan pada talkshow Bukan Empat Mata terdiri atas beberapa bentuk dan penyebab. Alih kode yang dominan terjadi adalah alih kode internal dari bahasa Indonesia antarragam (formal ke nonformal) dengan faktor penyebab yang paling mempengaruhi adalah faktor pembicara atau penutur. Campur kode yang paling banyak terjadi adalah campur kode frasa dari bahasa Inggris dan faktor penyebab yang paling mempengaruhi terjadinya campur kode adalah pembicara atau penutur. Adanya alih kode dan campur kode dapat membantu siswa untuk memahami watak dan latar belakang tokoh. Hal tersebut dapat memudahkan siswa dalam mengekspresikan dialog drama dengan penghayatan yang maksimal. Temuan dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan ajar tambahan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi membandingkan dan memproduksi teks film atau drama dengan memanfaatkan tuturan yang ada pada talkshow Bukan Empat Mata. Selain itu, siswa juga dapat memahami bahwa berbahasa yang baik dan benar harus dengan sesuai konteks. Kata kunci: alih kode, campur kode, talksow bukan empat mata.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > LB Theory and practice of education
> P Philology. Linguistics
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Pengguna Deposit: 4762027 . Digilib
Date Deposited: 26 Apr 2016 07:08
Terakhir diubah: 26 Apr 2016 07:08
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21910

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir