UPAYA DIREKTORAT KRIMINAL KHUSUS SUBDIT CYBERCRIME DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA CYBERCRIME YANG BERKAITAN DENGAN PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI (STUDI POLDA LAMPUNG)

Okgit Rahmat Prastya, 1212011244 (2016) UPAYA DIREKTORAT KRIMINAL KHUSUS SUBDIT CYBERCRIME DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA CYBERCRIME YANG BERKAITAN DENGAN PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI (STUDI POLDA LAMPUNG). FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (10Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1209Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1010Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Tindak pidana cybercrime yang berkaitan dengan pornografi dan pornoaksi di Provinsi lampung telah sering terjadi diantaranya foto bugil polwan, foto bugil mahasiswi yang beredar di facebook, dua vidio adegan tidak senonoh sepasang (ABG) yang di duga mahasiwa perguruan tinggi di lampung. Direktorat Kriminal Khusus Subdit cybercrime Polda Lampung berdasarkan tugas dan wewenang yang dimilikinya belum juga mampu untuk melakukan pengungkapan tindak pidana cybercrime yang berkaitan dengan pornografi dan pornoaksi dengan baik, yang berdampak masih terjadi tindak pidana cybercrime yang berkaitan dengan pornografi dan pornoaksi. Permasalahan dalam skripsi ini adalah (1) bagaimanakah upaya Direktorat Kriminal Khusus Subdit cybercrime dalam menanggulangi tindak pidana cybercrime yang berkaitan dengan pornografi dan pornoaksi?, (2) apakah yang menjadi faktor penghambat upaya Direktorat Kriminal Khusus Subdit cybercrime dalam menanggulangi tindak pidana cybercrime yang berkaitan dengan pornografi dan pornoaksi? Peneliti ini menggunakan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. Data yang digunakan berupa data primer, data sekunder, dan data tersier yang diperoleh dari studi lapangan dan studi kepustakaan yang kemudian diolah dengan proses editing, sitematis data, dan seleksi data, yang kemudian dianalisis secara kualitatif dengan menarik kesimpulan secara induktif. Hasil penelitian dan pembahasan ini adalah (1) upaya Direktorat Kriminal Khusus Subdit cybercrime dalam menanggulangi tindak pidana cybercrime yang berkaitan dengan pornografi dan pornoaksi yaitu menggunakan sarana penal yaitu upaya yang dilakukan oleh aparat penegak hukum sesudah terjadinya kejahatan atau tindak pidana yaitu meliputi penyelidikan, penuntutan sampai dilakukannya pidana. Sarana non penal yaitu upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga kemungkinan akan terjadi kejahatan, merupakan upaya pencegahan, penangkalan, dan pengendalian sebelum kejahatan terjadi. Penyelidikan dan penyidikan dilakukan berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi, Elektronik, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan pornoaksi Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak pidana (2) Faktor penghambat dalam pengungkapan tindak pidana cybercrime yang berkaitan denga pornografi dan pornoaksi yang dilakukan oleh Direktorat Kriminal Khusus Subdit Cybercrime Polda Lampung adalah dipengaruhi oleh 5 (lima) faktor yaitu: (1) faktor hukumnya sendiri, (2) faktor aparat yang tidak profesional, dalam hal ini adalah penyelidik dan penyidik belum mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai baru sekitar 40% dari mereka yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang teknologi informatika, (3)faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum kurang memadai seperti tidak adanya software forensic seperti tracer signal, kemudian hard ware dengan signal GSM, (4) faktor masyarakat tidak tau harus melaporkan tindak pidana cybercrime ke mana, (5) faktor kebudayaan yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang di dasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup. Saran yang diajukan bahwa : (1) perlu pengadaan sarana dan prasarana pendukung proses penyelidikan dan penyidikan cybercrime berupa software dan/atau hardware (2) perlu adanya standarisasi terkait penguasaan pengetahuan mengenai cybercrime dalam penerimaan penyelidik dan penyidik. Kata Kunci : Upaya Penanggulangan, Cybercrime, Pornografi dan pornoaksi

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek:
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: 2821136 . Digilib
Date Deposited: 02 May 2016 05:06
Terakhir diubah: 02 May 2016 05:06
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22143

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir