Noni Yulia Marna , 0913034055 (2016) Studi Tentang Pasangan Usia Subur Etnis Lampung Saibatin Dalam Mewujudkan Norma Keluarga Kecil Di Desa Way Urang Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Tahun 2016. UNIVERSITAS LAMPUNG, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (1296Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (564Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Program Keluarga Berencana bertujuan untuk mewujudkan Norma Keluarga Kecil (NKK) dengan dua anak cukup, laki perempuan sama saja diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan penduduk. Namun PUS Etnis Lampung Saibatin di Desa Way Urang Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran memiliki persepsi terhadap nilai anak yang cukup tinggi dan harus memiliki anak laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang Pasangan Usia Subur Etnis Lampung Saibatin Dalam Mewujudkan Norma Keluarga Kecil di Desa Way Urang Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Tahun 2016. Titik tekan kajiannya meliputi jumlah anak yang dimiliki, keikutsertaan dalam KB, nilai anak laki-laki dan nilai anak dalam setiap keluarga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 272 PUS, sampel penelitian diambil 25% yaitu 68 PUS yang terdiri dari 45 PUS akseptor KB dan 23 PUS non akseptor KB. Pengambilan data dengan teknik observasi, kuisioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah analisis tabel persentase. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Sebanyak 85,3% PUS memiliki anak lebih dari dua (2) Sebanyak 23 PUS tidak ikut KB memiliki jumlah anak rata-rata 3,6 dengan alasan belum memiliki anak laki-laki (43%) Serta sebanyak 45 PUS ikut KB memiliki jumlah anak rata-rata 3,4 meskipun telah menjadi akseptor anak yang dimiliki lebih dari dua (57,8%). (3) Sebanyak 89,7% PUS harus ada anak laki-laki dalam keluarga namun meski harus ada anak laki-laki sebanyak 66,2% PUS tidak setuju dengan pemberian hak waris secara mutlak kepada anak laki-laki (4) Sebanyak 98,5% PUS menganggap anak sebagai ikatan perkawinan, anak sebagai jaminan hari tua (97,1%), sebagai anugerah Tuhan yang tidak dapat ditolak (100%), sebagai kepuasan batin dalam perkawinan (97,1%), banyak anak banyak rejeki (48,5%), agar membantu orang Tua (35,3%) nilai anak menjadi salah satu penyebab tidak terwujudnya Norma Keluarga Kecil Kata Kunci: PUS, NKK, Etnis Lampung ABSTRACT Family Planning Program aims to realize Litlle Family Norm (NKK) with two children are enough, men and women is expected to reduce the population growth rate. However Couples of Childbearing Age (PUS) Saibatin Lampung Ethnic in Way Urang Village of Padang Cermin District of Pesawaran District own perception of the value of children is quite high and they should have a son. This study aims to assess about a Couples of Childbearing Age in Saibatin Lampung Ethnic in Delivering Little Family Norm in Way Urang Village of Padang Cermin District of Pesawaran District 2016. The point of study are number of children's participation in family planning, the value of the boys and the value of children in every family. This research uses descriptive method. The population of this study were 272 PUS, samples were taken 25% are 68 PUS consisting of 45 PUS acceptors KB and 23 non-acceptors KB. Data retrieval by observation, questionnaires, interviews, and documentaries. Data analysis technique in this research is the analysis of the percentage table. These results indicate that (1) A total of 85.3% PUS have more than two children (2) A total of 23 non-acceptors KB have the number of children an average of 3.6 for reasons not yet have the boys (43%). And 45 PUS acceptors KB to have the number of children an average of 3.4 although it has become acceptors child possessed more than two (57.8%). (3) A total of 89.7% PUS should have boys in the family, but even if there should be a boy, a total of 66.2% of the PUS does not agree with granting inheritance rights implicitly to boys (4) A total of 98, 5% PUS consider the child as matrimony, as a child of old age insurance (97.1%), as a gift of God that can not be denied (100%), as an inner satisfaction in marriage (97.1%), many children means a lot of luck (48.5%), in order to help the old people (35.3%) the value of children is one reason not realize Little Family Norm. Keywords: Couples of Childbearing Age, Little Family Norm, Ethnic Lampung
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform > HQ The family. Marriage. Woman |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Geografi IPS |
Pengguna Deposit: | 9920785 . Digilib |
Date Deposited: | 29 Dec 2016 03:01 |
Terakhir diubah: | 29 Dec 2016 03:01 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24961 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |