PENGUJIAN EFEKTIVITAS HERBISIDA BERBAHAN AKTIF GLIFOSAT, MESOTRION, S-METOLAKLOR DAN CAMPURAN KETIGANYA TERHADAP GULMA TEKI

ISMAWATI, (1214121098) (2016) PENGUJIAN EFEKTIVITAS HERBISIDA BERBAHAN AKTIF GLIFOSAT, MESOTRION, S-METOLAKLOR DAN CAMPURAN KETIGANYA TERHADAP GULMA TEKI. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (10Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1118Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (2160Kb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh herbisida glifosat, mesotrion, s-metolaklor serta campuran ketiganya terhadap kerusakan gulma teki dan mengetahui apakah herbisida berbahan aktif campuran (glifosat+mesotrion+ s-metolaklor) bersifat aditif, antagonis atau sinergis dalam mengendalikan gulma teki. Penelitian disusun dalam Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Perlakuan terdiri dari glifosat dosis 1215, 2430, dan 4860 g/ha, mesotrion dosis 24, 48, dan 96 g/ha, s-metolaklor dosis 249,6, 499,2, dan 998,4 g/ha, serta herbisida campuran (glifosat+mesotrion+s-metolaklor) dosis 525, 1050, 2100 dan g/ha. Gulma sasaran merupakan gulma teki (Cyperus kyllingia, Cyperus rotundus, dan Cyperus compressus). Analisis data dilakukan menggunakan metode Multiplicative Survival Model (MSM). Data bobot kering yang diperoleh dikonversi menjadi persen kerusakan. Data persen kerusakan ditransformasi kedalam bentuk logaritmik untuk mendapat Ismawati nilai persamaan regesi linear. Persamaan regresi digunakan untuk menentukan nilai LD50 perlakuan, LD50 harapan dan nilai ko-toksisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa herbisida glifosat pada dosis 1215, 2430, dan 4860 g/ha menyebabkan kerusakan tiga jenis gulma, gejala klorosis, dan menurunkan bobot kering,. Herbisida mesotrion pada dosis 24, 48, dan 96 g/ha menyebabkan kerusakan gulma dan gejala bleaching. Herbisida s-metolaklor pada dosis 249,6, 499,2, dan 998,4 g/ha tidak menyebabkan kerusakan gulma. Herbisida berbahan aktif campuran (glifosat+mesotrion+s-metolaklor) pada dosis 525, 1050, dan 2100 g/ha menyebabkan kerusakan pada gulma Cyperus rotundus dan Cyperus compressus. Gulma yang diaplikasi herbisida glifosat memiliki nilai kehijauan daun, jumlah stomata, dan bobot kering terendah pada seluruh taraf dosis aplikasi. Herbisida berbahan aktif campuran (glifosat+mesotrion+s-metolaklor) memiliki nilai LD50 harapan 55,8 g/ha dan LD50 perlakuan sebesar 139,67 g/ha dengan nilai ko-toksisitas sebesar 0,39 (ko-toksisitas<1) sehingga dapat disimpulkan campuran bersifat antagonis. Kata Kunci : glifosat, LD50, mesotrion, Multiplicative Survival Model (MSM), s-metolaklor.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Pertanian ( Umum )
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: 2024288 . Digilib
Date Deposited: 24 Jan 2017 04:47
Terakhir diubah: 24 Jan 2017 04:47
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25179

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir