IMPLEMENTASI KOMUNIKASI MACHINE TO MACHINE PADA APLIKASI SMART CITY (STUDI KASUS APLIKASI PROTOTYPE SMART CITY KOTA BANDAR LAMPUNG)

SIGIT SANTOSO , 1115031078 (2016) IMPLEMENTASI KOMUNIKASI MACHINE TO MACHINE PADA APLIKASI SMART CITY (STUDI KASUS APLIKASI PROTOTYPE SMART CITY KOTA BANDAR LAMPUNG). FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK (ABSTRACT).pdf

Download (32Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (7Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Komunikasi machine to machine (M2M) merupakan sistem komunikasi suatu perangkat yang dapat terhubung dan berkomunikasi dengan perangkat lain tanpa bantuan manusia secara langsung. Teknologi machine to machine dapat dikembangkan untuk sistem informasi pada daerah kota Bandar lampung, salah satunya yaitu fitur monitoring dalam mengumpulkan data sensor pada alat monitoring dan video surveillance sehingga dapat ditampilkan pada sebuah aplikasi website www.webgis.ac.id. Pada penelitian ini telah menguji Quality of Service (QoS) dari sistem komunikasi machine to machine. Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua jenis skenario yaitu Quality of Service alat monitoring tanpa beban pada access point yang digunakan dan Quality of Service alat monitoring dengan beban. Hasil pengujian pada skenario tanpa beban pada alat monitoring menunjukkan nilai troughput per paket 4090,66 bps, delay three way handshake 2,977429 ms (kualitas sangat baik), delay per paket 17,39 ms (kualitas sangat baik), jitter per paket 11,09 ms (kualitas baik), packet loss 6,3 % (kualitas baik). pada skenario dengan beban pada alat monitoring menunjukkan nilai troughput per paket 2637,66 bps, delay three way handshake 440,15 ms (kualitas sangat buruk), delay per paket 21,60 ms (kualitas sangat baik), jitter per paket 16,52 ms (kualitas baik), packet loss 7,3 % (kualitas baik). Sedangkan QoS pada ip camera tanpa beban menunjukkan nilai troughput 1987 bps, delay 2,32 ms (kualitas sangat baik), jitter 4,3 ms (kualitas baik), packet loss 0 % (kualitas sangat baik) dan QoS pada ip camera dengan beban QoS pada ip camera tanpa beban menunjukkan nilai troughput 2041 bps, delay 2,37 ms (kualitas sangat baik), jitter 4,46 ms (kualitas baik), packet loss 0 % (kualitas sangat baik). Berdasarkan data hasil QoS troughput, delay, jitter, packet loss yang didapat, penggunaan skenario komunikasi tanpa beban lebih baik dibandingkan dengan skenario menggunakan beban pada access point. Kata Kunci: Machine to machine, alat monitoring, video surveillance, Quality of Service, throughput, delay, jitter, packet loss. ABSTRACT Machine to machine (M2M) communications is a communication system that allow a device to be connected and communicate with other devices without human assistantcy. M2M technology can be implemented in information system for urban area of Bandar lampung, such as collecting data from monitoring devices and video surveillance. The results of this monitoring system is shown in a website on www.webgis.ac.id This research focused on the test QoS in M2M communication system. There are testing scenarios test: QoS in monitoring devices without traffic on access point and QoS in monitoring devices with traffic on access point in internet network at Universitas Lampung. The results from the first scenario (without traffic) : throughput per packet is 4090,66bps, delay three way handshake is 2,977429 ms (excellent), delay per packet is 17,39 ms (excellent), jitter per packet is 11,09 ms (good), packet loss 6,3 % (good). The results from the second scenario (with traffic) : throughput per packet is 2647,66 bps, delay three way handshake is 440,15 ms (unacceptable), delay per packet is 21,60 ms (excellent), jitter per packet is 16,52 ms (good), packet loss 7,3 % (good). On the other hand, QoS results in IP Camera (without traffic) : troughput 1987 bps, delay 2,32 ms (excellent), jitter 4,3 ms (good), packet loss 0 % (excellent) and QoS results in IP Camera (with traffic) : troughput 2041 bps, delay 2,37 ms (excellent), jitter 4,46 ms (good), packet loss 0 % (excellent). From the QoS results that have been collected, the scenario without traffic in access point is better than the scenario with traffic in access point. Keywords : Machine to machine, monitoring device, video surveillance, Quality of Service, troughput, delay, jitter, packet loss.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Teknik Elektro. Rekayasa elektronik Nuklir
> Teknik Elektro. Rekayasa elektronik Nuklir
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Elektro
Pengguna Deposit: 3437205 . Digilib
Date Deposited: 30 Jan 2017 01:38
Terakhir diubah: 30 Jan 2017 01:38
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25235

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir