SHAFIRA FAUZIA, SHAFIRA (2017) HUBUNGAN TINGKAT PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG PERIODE 1 OKTOBER 2015-1 OKTOBER 2016. FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK (INGGRIS DAN INDONESIA).pdf Download (207Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (6Mb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (6Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Background: The infant and mother mortality rate still be serious problem which are the biggest cause of infant mortality of the perinatal and neonatal in Lampung Province 2014 is caused by LBW. One of the causes of LBW in factor of maternal disease is preeclampsia. Preeclampsia is a typical pregnancy syndrome with the minimum criteria that blood pressure ≥140/90 mmHg that occurs after 20 weeks gestation and proteinuria which contained 300 mg or more per 24 hour urine protein or 30 mg/dL (1+ dipstick) in a random urine sample. The main objective of this study was to determine the relationship between the level of preeclampsia and low birth weight baby. Methods: This research is an analytic observational with cross sectional design conducted in 1 October 2015 -1 October 2016 and the sampling method is purposive sampling. Results: The result of test based on Chi Square showed significant relations with p=0,026 and odds ratio was 2,042. The results showed that preeclampsia increases the risk of LBW baby especially severe preeclampsia. Conclusion: It was concluded that there are relations between level of preeclampsia with the incidence of low birth weight baby (LBW) in DR. H. Abdul Moeloek Hospital Lampung Province 1 October 2015-1 October 2016. Keywords: level of preeclampsia, low birth weight baby, proteinuria Latar belakang: Angka kematian bayi dan ibu masih merupakan suatu masalah yang serius dimana penyebab terbesar kematian bayi perinatal dan neonatal di Provinsi Lampung tahun 2014 yaitu disebabkan oleh BBLR. Salah satu faktor penyebab terjadinya BBLR adalah faktor penyakit ibu yaitu salah satunya adalah preeklampsia. Preeklampsia adalah suatu sindrom khas kehamilan dengan kriteria minimum yaitu tekanan darah ≥140/90 mmHg yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu dan proteinuria dimana terdapat 300 mg atau lebih protein urin per 24 jam atau 30 mg/dL (1+ pada dipstick) dalam sampel urin acak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat preeklampsia dan bayi berat lahir rendah. Metode: Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan rancangan cross sectional dalam periode 1 Oktober 2015 –1 Oktober 2016 dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian berdasarkan uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna dengan p=0,026 dan odds ratio sebesar 2,042. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan risiko untuk lahirnya BBLR pada ibu yang mengalami preeklampsia terutama preeklampsia berat. Simpulan: terdapat hubungan tingkat preeklampsia dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) pada ibu bersalin di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung periode 1 Oktober 2015 –1 Oktober 2016. Kata Kunci: bayi berat lahir rendah, proteinuria, tingkat preeklampsia
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | 0567554 . Digilib |
Date Deposited: | 23 May 2022 04:16 |
Terakhir diubah: | 23 May 2022 04:16 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25278 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |