ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) DI INDONESIA

NURYANI , 1211021090 (2017) ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) DI INDONESIA. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (19Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (833Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (730Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara di samping berbagai penerimaan lainnya. Selain sebagai sumber penerimaan negara, pajak juga berfungsi sebagai instrumen kebijakan yang digunakan pemerintah untuk mengurangi konsumsi masyarakat atas barang dan jasa swasta. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan salah satu jenis pajak yang memiliki potensi penerimaan cukup besar. Sebagai pajak atas konsumsi, PPN sangat bergantung terhadap kondisi perekonomian secara umum. Fluktuasi ekonomi makro dapat mempengaruhi kestabilan penerimaan PPN setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia setelah adanya pembaharuan sistem perpajakan dan menganalisis pengaruh variabel ekonomi makro seperti, Produk Domestik Bruto (PDB), inflasi, dan nilai tukar rupiah. Data yang digunakan adalah data time series dari tahun 2011-2015, yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Pajak, Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian ini menggunakan model Error Correction Model (ECM) untuk melihat pengaruh masing-masing variabel ekonomi makro terhadap penerimaan PPN dalam jangka pendek. Hasil estimasi menemukan bahwa penerimaan PPN di Indonesia dipengaruhi oleh variabel PDB, inflasi, dan nilai tukar rupiah secara signifikan. Pada estimasi model jangka pendek juga diperoleh nilai koefisien bentuk koreksi kesalahan (Error Correction Term/ECT) sebesar 0,73 yang menjelaskan bahwa ketidakseimbangan penerimaan PPN yang terjadi antara jangka panjang dan jangka pendek akan dikoreksi sebesar 73 persen setiap periodenya. Kata Kunci : Error Correction Model (ECM), faktor ekonomi makro, Pajak Pertambahan Nilai ABSTRACT Tax are a major source of state revenue in addition to various other revenue. Aside from being a source of state revenue, the tax also serves as a policy instrument used by the government to reduce public consumption on goods and private services Value Added Tax (VAT) is one type of tax has the potential revenues large enough. As a tax on consumption, VAT is highly dependent on general economic conditions. Macroeconomic fluctuations may affect the stability of VAT revenue every year. The purpose of this study was to determine the Value Added Tax (VAT) revenue in Indonesia after the renewal of the tax system and analyze the effect of macroeconomic variables such as Gross Domestic Product (GDP), inflation, and exchange rate. The data used are time series data from the years 2011-2015, obtained from the Directorate General of Tax, Bank Indonesia, and the Statistics Indonesia.This study uses a model of Error Correction Model (ECM) to see the effect of each of macroeconomic variables on VAT revenue in the short term. The results of estimation find that Indonesia’s VAT revenue is affected by variables GDP, inflation, and exchange rate significantly. In short-run model estimation also obtained Error Correction Term (ECT) coefficient value of 0,73, explaining that VAT revenue imbalance occurs between short term and long term will be corrected by 73 percent each period. Keywords: Error Correction Model (ECM), macroeconomic factors, Value Added Tax

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > HB Economic Theory
Program Studi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Prodi S1-Ekonomi Pembangunan
Pengguna Deposit: 1657618 . Digilib
Date Deposited: 20 Feb 2017 06:25
Terakhir diubah: 20 Feb 2017 06:25
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25634

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir