TINDAK TUTUR ASERTIF PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TEMPEL RAJABASA BANDARLAMPUNG DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

LINDA APRIYANTI , 1313041046 (2017) TINDAK TUTUR ASERTIF PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TEMPEL RAJABASA BANDARLAMPUNG DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (8Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (883Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (697Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Masalah pada penelitian ini adalah tindak tutur asertif penjual dan pembeli di Pasar Tempel Rajabasa Bandarlampung dan implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan ekspresi tindak tutur asertif yang digunakan penjual dan pembeli di Pasar Tempel Rajabasa Bandarlampung dan implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah tuturan antara penjual dan pembeli di Pasar Tempel Rajabasa Bandarlampung. Data penelitiannya adalah tindak tutur asertif yang dilakukan penjual dan pembeli di Pasar Tempel Rajabasa Bandarlampung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang berupa teknik simak bebas libat cakap dengan menggunakan catatan lapangan dan rekaman. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis heuristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima ekspresi tindak tutur asertif yang digunakan penjual dan pembeli, yaitu (1) tindak tutur asertif menyatakan (AN) menggunakan tuturan tidak langsung dengan modus tanya; (2) tindak tutur asertif memberitahukan (AT) menggunakan tuturan langsung; (3) tindak tutur Linda Apriyanti asertif menyarankan (AS) menggunakan tuturan langsung; (4) tindak tutur asertif membanggakan (AB) yang cenderung menggunakan tuturan tidak langsung dengan modus berita; dan (5) tindak tutur asertif mengeluh (AK) yang cenderung menggunakan tuturan langsung. Tindak tutur asertif memberitahukan lebih banyak digunakan karena pada transaksi jual beli memberitahukan harga barang dan jumlah barang yang dibeli cenderung terjadi. Hasil penelitian berupa percakapan penjual dan pembeli dapat digunakan sebagai contoh dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi menganalisis dan membuat teks negosiasi dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan teks negosiasi. Kata kunci: tindak tutur asertif, penjual, pembeli, implikasi

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > L Education (General) = Pendidikan
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Pengguna Deposit: 20902801 . Digilib
Date Deposited: 20 Jun 2017 03:12
Terakhir diubah: 20 Jun 2017 03:12
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27055

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir