ANALISIS KUALITAS AIR DI WILAYAH SUNGAI SEPUTIH- SEKAMPUNG BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Elza Novilyansa, 1525011015 (2017) ANALISIS KUALITAS AIR DI WILAYAH SUNGAI SEPUTIH- SEKAMPUNG BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Masters thesis, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK (INGGRIS & INDONESIA).pdf

Download (116Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (9Mb)
[img]
Preview
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (7Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Wilayah Sungai (WS) Seputih Sekampung merupakan Wilayah Sungai terbesar yang ada di Provinsi Lampung. Luas Wilayah WS tersebut sebesar 14.560,574 km2 atau 41,5% dari luas total luas Provinsi Lampung. Di WS ini terdapat 21 Sungai dengan jumlah Pos Duga Air (PDA) sebanyak 33 buah. Pemantauan status kualitas air sungai di WS ini sangat penting dilakukan untuk mengukur tingkat pencemaran yang terjadi agar sungai tersebut dapat terus dimanfaatkan oleh makhluk hidup yang ada wilayah tersebut. Metode CCME WQI sering digunakan untuk mengevaluasi kualitas air dalam berbagai kebutuhan. Metode ini. dinilai paling efektif dan sensitif dalam mengevaluasi kualitas air di peraran Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air di 33 PDA yang ada di Wilayah Sungai Seputih Sekampung periode waktu Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015 dengan menggunakan 9 parameter yaitu pH, DO, BOD, COD, Flourida, Arsen, Besi, Minyak, dan Total Coliform dan mengacu pada standar baku mutu kelas II sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air. Hasil analisis menujukkan bahwa di Tahun 2011 kualitas air terburuk di terdapat pada PDA 153 (46,02) akibat meningkatnya parameter BOD, COD dan Flourida di area tambak, di Tahun 2012 kualitas air cenderung cukup baik, di Tahun 2013 kualitas air terburuk di PDA 121 (40,19) akibat meningkatnya parameter BOD, COD dan minyak di area pertanian, di Tahun 2014 kualitas air terburuk berada di PDA 131 (54,13), PDA 150 (58,85) dan PDA 153 (61,80) akibat meningkatnya nilai BOD dan COD di area pertanian dan tambak, dan di Tahun 2015 kualitas air terburuk berada di PDA 001 (40,91), PDA 130 (43,88) dan PDA 153 (32,14) akibat meningkatnya kadar parameter BOD, COD dan TC di area perkebunan dan tambak. Faktor perubahan tata guna lahan merupakan salah satu penyebab perubahan kualitas air yang ada disekitarnya. Kualitas air tersebut semakin memburuk akibat pembuangan limbah secara langsung ke sungai tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Kata Kunci : Kualitas Air, CCME WQI, Wilayah Sungai, Seputih Sekampung. ABSTRACT Seputih Sekampung River Basin is the biggest river basin in Lampung Province with a total area of 14,560.574 km2 or covers 41.5% of Lampung Province. There are 21 rivers with 33 Water Quality Posts. Regular monitoring of water quality in this river basin is crucial to ensure safe usage of the water by living organism. CCME WQI method is often used to evaluate water quality for various needs. this method is considered the most effective and sensitive to evaluate water quality in Indonesia. The aim of this research is to analyze water quality about 33 PDAs of Seputih Sekampung river basin in period of 2011 to 2015 by using 9 parameters are pH, DO, BOD, COD, Fluoride, Arsenic, Iron, Oil and total of Coliform based on Class II of Government Regulation 2001 no. 82 regarding water quality. The result of the analysis shows that the worst water quality in 2011 occurred in PDA 153 (46.02) due the increase of BOD, COD and Fluoride around fishery areas. Water quality in 2012 tend to show signs of recovery. In 2013 water quality had the worst result occurred in PDA 121 (40.19) due to the increase of BOD, COD and oil parameters around the farm areas. In 2014, the worst result of water quality occurred in PDA 131 (54.13), PDA 150 (58.85) and PDA 153 (61.80) due to the increase of BOD and COD parameters around fishery areas and the worst water quality result in 2015 occurred in PDA 001 (40.91), PDA 130 (43.88) and PDA 153 (32.14) due to the increase of BOD, COD and TC parameters around the plantation and fishery area. Land use shiffting is one of the causes of changes in water quality around it. Water quality is getting worse due to the disposal of waste directly into the river without going through the first processing. Key word: Water Quality, CCME WQI, Seputih Sekampung, River Basin.

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: > Teknologi lingkungan . rekayasa sanitasi
> Teknologi lingkungan . rekayasa sanitasi
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi Magister Teknik Sipil
Pengguna Deposit: 47920006 . Digilib
Date Deposited: 20 Oct 2017 07:17
Terakhir diubah: 20 Oct 2017 07:17
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28465

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir