RANGSANGAN PERKEMBANGAN OVARI LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) PADA WADAH BUDIDAYA MELALUI ABLASI MATA

FIRMANSYAH, 1214111029 (2017) RANGSANGAN PERKEMBANGAN OVARI LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) PADA WADAH BUDIDAYA MELALUI ABLASI MATA. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (104Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (872Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (872Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Pembenihan lobster pasir (Panulirus homarus) belum berkembang pesat mengikuti pembenihan jenis krustasea lainnya seperti udang windu (Penaeus monodon) dan udang vaname (Litopenaeus vannamei) karena teknologi pematangan gonad induknya belum diketahui. Meskipun teknik ablasi tangkai mata telah lama diaplikasikan pada pembenihan krustasea untuk mempercepat kematangan ovari secara serentak pada waktu yang bersamaan tetapi pengaruh ablasi tangkai mata pada induk betina lobster pasir belum banyak dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh ablasi tangkai mata pada kecepatan tingkat kematangan ovari, gonado somatik indeks (GSI) dan perubahan jaringan ovarinya sehingga dapat bermanfaat untuk pengembangan metode pematangan gonad induk lobster dalam pembenihan. Dua perlakuan digunakan yaitu stok induk betina dengan ablasi satu tangkai mata dan tidak ablasi digunakan dengan mengambil 3 ekor induk betina pada hari ke-5, 7, 14 dan 21 setelah perlakuan. Stok induk setiap perlakuan dipelihara dalam bak fiber dengan pakan daging cumi-cumi atau ikan selama pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat percepatan tingkat kematangan ovari pada perlakuan induk betina dengan ablasi mata dibandingkan tidak ablasi. Gonado somatik indeks juga menunjukkan perubahan yang signifikan pada perlakuan induk betina dengan ablasi mata (P<0,05). Perubahan jaringan ovari pada tingkat kematangan ovari yang berbeda menunjukkan dua tahapan pematangan telur yaitu pre-vitelogenesis dan post-vitelogenesis. Kata kunci: ablasi, induk betina, GSI, lobster, vitelogenesis. Larviculture of spiny lobster (Panulirus homarus) have contraints with limited technology of broodstock maturation. Eyestalk ablation techniques has been used for broodstock maturation of black tiger shrimp (Penaeus monodon) and Pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei) and able to maturing ovaries in short time and spontaneously. Moreover, eyestalk ablation not been used for maturation in spiny lobster particulary in Indonesia. This study aimed to examined the effect of eyestalk ablation in spiny lobster to level of maturation, gonadal somatic index (GSI) and histology. Two treatments consist of female spiny lobster stock with eyestalk ablation and female spiny lobster stock without eyestalk ablation was used. Fiber with illuminated plastic tanks used for captivity with squid or fish fillets used for feed the spiny lobster stocks. Three individuals taken randomly in 5th, 7th, 14th and 21st after treatments. Results showed maturation of ovary fast in eyestalk ablation treatments compared to other treatment. GSI significantly difference in eyestalk ablation (P<0.05) compared to without eyestalk ablation. Ovary histology showed two steps of vitellogenic phases: pre-vitellogenic and post-vitellogenic.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Budidaya . Perikanan . Angling
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Budidaya Perairan
Pengguna Deposit: 41911242 . Digilib
Date Deposited: 25 Oct 2017 03:08
Terakhir diubah: 25 Oct 2017 03:08
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28861

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir