MUJAYIN, 0911021120 (2017) ANALISIS POTENSI EKONOMI SEKTORAL DI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 – 2014. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (21Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (595Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (526Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Kota Bandar Lampung sebagai pusat perekonomian Provinsi Lampung perlu mendapatkan perhatian lebih terutama dalam mengembangkan sektor unggulan agar mampu menopang pembangunan ekonomi provinsi lampung secara keseluruhan. Sektor yang bukan merupakan sektor nggulan adalah sektor pertanian dn penggalian dengan nilai LQ masingmasing sebesar 0,2 dan 0,4. Sedangkan sektor lainnya merupakan sektor unggulan dengan nili LQ lebih dari 1. Lebih lanjut, tiga sektor dengan nilai LQ terbesr adalah sektor Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, sektor transportasi dan pergudangan, serta sektor jasa perusahaan. Masing – masing sektor tersebut memiliki nilai indks LQ sebesar 3,3, 2,7, dan 2,6. Sedangkan sektor yang memiliki keunggulan kompetitif terbesar dalah sektor sektor Asuransi dengan nilai 199.855 yang kemudian diikuti oleh sektor Pertambangan dan penggalian dengan nilai DS 70.134. Kata kunci: Location Quotient, Prioritas Wilayah Kerjasama, Sektor Unggulan, Shift Share. abstract Bandar Lampung as the economic center of the province of Lampung need to get more attention, especially in developing leading sectors to be able to sustain the economic development of Lampung province as a whole. Sectors that are not a nggulan sector is the agricultural sector with a value of dn excavation LQ respectively by 0.2 and 0.4. While other sectors are leading sectors with LQ more than 1. Further, three sectors with terbesr LQ is water supply sector, waste management, waste and recycling, transportation and warehousing, as well as service sector companies. Each - each of these sectors has indks LQ values of 3.3, 2.7, and 2.6. While the sectors that have the greatest competitive advantage dalah sector Insurance sector with a value of 199 855, followed by mining and quarrying sector with a value of 7DS 0 134 . Keywords: Commodity Sector, Location Quotient, Priority Areas for Cooperation, Shift Share.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > HC Economic History and Conditions > HG Finance |
Program Studi: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Prodi S1-Ekonomi Pembangunan |
Pengguna Deposit: | 74243212 . Digilib |
Date Deposited: | 25 Oct 2017 07:15 |
Terakhir diubah: | 25 Oct 2017 07:15 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28895 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |