Sugiyono, 1123041027 (2016) ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DI LINGKUNGAN SMA NEGERI 1 PAGELARAN DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (15Kb) | Preview |
|
|
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (703Kb) | Preview |
|
File PDF
TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (882Kb) |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk alih kode dan campur kode, faktor penyebab alih kode dan campur kode, dan mendeskripsikan implikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Sumber datanya adalah guru, pegawai, dan siswa dilingkungan SMAN I Pagelaran, sedangkan datanya berupa tuturan yang berwujud alih kode dan campur kode. Dalam mengumpulkan data, penelitian ini mengunkan teknik SBLC, SLC, rekam, dan catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peristiwa alih kode di lingkungan SMA Negeri I Pagelaran terjadi dalam bentuk alih kode intern dan alih kode ekstern. Alih kode intern berlangsung antarbahasa yakni dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, dari bahasa Lampung ke bahasa Jawa, bahasa Indonesia ke bahasa Lampung, bahasa Indonesia ragam formal ke bahasa Indonesia ragaam informal, bahasa Jawa ragam ngoko ke bahasa Jawa ragam krama, dan bahasa Jawa ragam krama ke bahasa Jawa ragam ngoko. Alih kode ekstern berlangsung dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, bahasa Indonesia ke bahasa Arab, bahasa Inggris ke bahasa Arab, dan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Faktor penyebab alih kode adalah penutur memperolah keuntungan dari tindakannya, mitra tutur terlebih dahulu beralih kode, berubahnya situasi karenakehadiran orang ketiga, perubahan situasi formal ke informal, dan berubahnya topik pembicaraan. Selanjutnya, bentuk-bentuk campur kode yang terjadi di lingkungan SMA Negeri I Pagelaran, yaitu bentuk kata, singkatan/akronim, frasa, baster, dan klausa. Campur kode berwujud kata terdiri atas kata dari bahasa Indonesia, kata dari bahasa Inggris, kata dari bahasa Arab, dan kata dari bahasa Jawa. Campur kode berwujud singkatan/akronim terdiri atas singkatan/akronim dari bahasa Inggris. Campur kode berwujud frasa terdiri atas frasa dari bahasa bahasa Jawa, frasa dari bahasa Inggris, dan frasa dari bahasa Indonesia. Campur kode berwujud baster atas baster dari bahasa Inggris-Indonesia dan bahasa Indonesia-Inggris. Campur kode berbentukklausa terdiri atas klausa dari bahasa Jawa dan klausa dari bahasa Indonesia. Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode di lingkungan SMA Negeri I Pagelaran adalah latar belakang sikap penutur dan kebahasaan. Latar belakang sikap penutur terdiri dari penutur memperhalus ungkapan dan penutur menunjukkan kemampuan berbahasa. Kebahasaan meliputi lebih mudah diingat, keterbatasan kata, dan menyakinkan mitra tutur. Hasil penelitian ini diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia tingkat SMA dengan kompetensi dasar 4.2 memproduksi teks film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun lisan. Kata Kunci: alih kode, campur kode, pembelajaran
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | > L Education (General) = Pendidikan |
Program Studi: | FKIP > Prodi Magister Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia |
Pengguna Deposit: | 10987024 . Digilib |
Date Deposited: | 26 Oct 2017 06:25 |
Terakhir diubah: | 26 Oct 2017 06:25 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28949 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |