DIPLOMASI PUBLIK KOREA SELATAN DALAM BIDANG PARIWISATA PASCA PANDEMI VIRUS MIDDLE EAST RESPIRATORY SYNDROME (MERS) PADA TAHUN 2015-2016

DWI PUTRI ANGGRAINI, 1316071016 (2017) DIPLOMASI PUBLIK KOREA SELATAN DALAM BIDANG PARIWISATA PASCA PANDEMI VIRUS MIDDLE EAST RESPIRATORY SYNDROME (MERS) PADA TAHUN 2015-2016. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (13Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (2639Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1555Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Sektor pariwisata Korea Selatan menyumbang sebesar 5,8% dari total GDP pada tahun 2014. Pasca wabah MERS yang melanda Korea Selatan pada 20 Mei 2015, jumlah wisatawan asing ke Korea Selatan mengalami penurunan. Penurunan terjadi selama 2 bulan yaitu bulan Juni dan Juli 2015. Sedangkan bila dibandingkan dengan periode bulan yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah wisatawan asing ke Korea Selatan mengalami penurunan selama 4 bulan pada tahun 2015 yaitu, bulan Juni sebesar 41%, Juli 53,5%, Agustus 26,5%, dan September 3,1%. Namun Korea Selatan berhasil membangkitkan kembali citra pariwisatanya dalam waktu singkat. Strategi tersebut terkemas dalam diplomasi publik yang menjadi hal menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diplomasi publik yang dilakukan oleh Korea Selatan dalam bidang pariwisata pasca wabah MERS pada tahun 2015-2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa diplomasi publik Korea Selatan dilaksanakan melalui tiga dimensi yaitu reaktif, proaktif dan relation building. Pada dimensi reaktif Korea Selatan berfokus pada manajemen berita untuk menyebarkan informasi bahwa Korea Selatan telah aman. Pada dimensi proaktif Korea Selatan berfokus pada penanaman citra positif kepada masyarakat internasional dengan menyelanggarakan berbagai promosi, kampanye dan kegiatan, baik luar maupun dalam negeri. Sedangkan pada dimensi relation building, Korea Selatan berfokus pada pemeliharaan hubungan masyarakat internasional melalui jaringan komunikasi dengan website, diskusi, seminar, dan proyek bersama. Peneliti menilai upaya diplomasi publik Korea Selatan melalui ketiga dimensi tersebut telah berhasil mencapai tujuannya dan berhasil mengubah risk perception masyarakat internasional dari tinggi menjadi rendah. Kata Kunci: Pariwisata, Diplomasi Publik, Risk Perception,MERS PUBLIC DIPLOMACY SOUTH KOREA IN TOURISM AFTER VIRUS PANDEMIC MIDDLE EAST RESPIRATORY SYNDROME (MERS) IN 2015-2016 South Korea's tourism sector contribute for 5.8% of total GDP in 2014. After the MERS hit South Korea on May 20, 2015, international tourist arrival to South Korea has decreased. The decreased occurred for 2 months Juny and July 2015. While compared to the same month period in the previous year, the number of foreign tourists to South Korea decreased for 4 months in 2015, in June by 41%, July 53.5 %, August 26.5%, and September 3.1%. But South Korea managed to revive its image of tourism in a short time. The strategy is packaged in public diplomacy that becomes interesting to be studied. This research aims to determine the public diplomacy conducted by South Korea in the field of tourism post-epidemic MERS in 2015-2016. The method used in this research is descriptive qualitative. The type of data of this research is primary and secondary data. The results of this study indicate that South Korean public diplomacy is implemented through three dimensions of reactive, proactive and relation building. On the reactive dimension of South Korea focuses on news management to disseminate information that South Korea has been safe. In South Korea's proactive dimension it focuses on embed a positive image to the international community by organizing various promotions, campaigns and activities, both domestically and internationally. While on the relation-building dimension, South Korea focuses on maintaining international public relations through communication networks with websites, discussions, seminars and joint projects. Researchers assess South Korea's public diplomacy efforts through these three dimensions have succeeded in achieving its goals and successfully changed the risk perception of the international community from high to low. Keyword: Tourism, Public Diplomacy, Risk Perception, MERS

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > HE Transportation and Communications
> JX International law
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi
Pengguna Deposit: 00109554 . Digilib
Date Deposited: 20 Dec 2017 08:04
Terakhir diubah: 20 Dec 2017 08:04
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29364

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir