POLA KEPEKAAN ISOLAT BAKTERI Salmonella thypi PADA PENDERITA DEMAM TIFOID TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIK DI RSUD DR. H ABDOEL MOELOEK BANDARLAMPUNG

JEFRI SANDIKA , 1318011090 (2017) POLA KEPEKAAN ISOLAT BAKTERI Salmonella thypi PADA PENDERITA DEMAM TIFOID TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIK DI RSUD DR. H ABDOEL MOELOEK BANDARLAMPUNG. UNIVERSITAS LAMPUNG, FAKULTAS KEDOKTERAN.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (17Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (2690Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2278Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Latar Belakang. Demam tifoid adalah penyakit demam enterik yang disebabkan terutama Salmonella typhi. Selain menggunakan kloramfenikol sebagai drug of choice , banyak pula antibiotik lain yang digunakan untuk penyembuhannya. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan peningkatan resistensi bakteri. Penelitian ini bermaksud mengetahui sensitivitas Salmonella typhi terhadap beberapa antibiotik pilihan yang banyak digunakan di Indonesia dengan tujuan memberi informasi pola resistensi guna terapi empiris. Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional menggunakan bakteri Salmonella typhi dan didapat dari darah penderita demam tifoid di RSUD Abdoel Moeloek, dan dilakukan uji resistensi dengan metode difusi cakram menurut Kirby Bauer dengan standar NCCLS. Antibiotik uji terdiri dari amoksisilin, kloramfenikol, siprofloksasin, dan kotrimoksazol. Hasil Penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kloramfenikol adalah antibiotik yang paling sensitif dengan persentasi 92,00%. Disusul dengan amoksisilin 88,00%. Antibiotik yang menimbulkan resistensi adalah kotrimoksazol 52,00%. Antibiotik lain yaitu siprofloksasin memiliki pola sensitivitas intermediet yaitu 32,00 %. Simpulan Penelitian. Antibiotik yang paling sensitif adalah kloramfenikol dan disusul oleh amoksisilin. Antibiotik yang menimbulkan resistensi adalah kotrimoksazol. Antibiotik lain yaitu siprofloksasin memiliki pola sensitivitas intermediet. Kata kunci: Antibiotik, Salmonella thypi, Sensitivitas ABSTARCT Background. Typhoid fever is an enteric fever caused by especially Salmonella typhi. Various antibiotics used for therapy beside chloramphenicol as drug of choice. Non rational use of antibiotics may result increasing of resistence in bacteria. The aim of the research is to know the sensitivity of Salmonella typhi to some antibiotics. The purpose is to gather information about antibiotics which are still effective for typhoid fever and enteric therapy. Methods. This research is an observational with cross sectional design research that used Salmonella typhi strain from positive cultures diagnose typhoid fever patients at RSUD Abdoel Moeloek Bandarlampung. The method of resistance is Kirby Bauer's disk diffusion assay with NCCLS standard. The disk antibiotics used are amoxicillin, chloramphenicol, ciprofloxacin, and cotrimoxazole. Results. Results showed that the antibiotic chloramphenicol Is the most sensitive with percentage of 92.00%. With amoxicillin followed by 88.00%. Which raises the antibiotic co-trimoxazole resistance is 52.00%. That lie ciprofloxacin antibiotic sensitivity pattern intermediates that has 32.00%. Conclusion. The conclusion of this research is there is the most sensitive antibiotic chloramphenicol and is still followed by amoxicillin. Antibiotics that cause resistance is cotrimoxazole. Other antibiotics are ciprofloxacin had intermediate sensitivity patterns. Key words: Antibiotic, Salmonella thypi, Sensitivity

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > R Medicine (General)
Program Studi: Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter
Pengguna Deposit: 70882750 . Digilib
Date Deposited: 05 Feb 2018 06:42
Terakhir diubah: 05 Feb 2018 06:42
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30117

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir