PERBEDAAN DAYA HAMBAT EKSTRAK BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI METHICILLIN-RESISTANT Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO

FEBE SINTIA KRISTIANI, 1418011082 (2018) PERBEDAAN DAYA HAMBAT EKSTRAK BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI METHICILLIN-RESISTANT Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO. UNIVERSITAS LAMPUNG, FAKULTAS KEDOKTERAN.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (4Mb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (5Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (5Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Latar Belakang: Penyakit infeksi telah menjadi beban kesehatan baik di negara maju dan berkembang. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional merupakan penyulit pada infeksi akibat bakteri. Resistensi Staphylococcus aureus terhadap golongan metisilin telah menghasilkan strain bakteri baru dinamakan Methicillin Resistance Staphylococcus aureus (MRSA) dan telah menyebabkan peningkatan beban infeksi sebanyak tiga kali lipat dibandingkan infeksi Staphylococcus aureus biasa. Bawang daun memiliki kandungan luteolin, quercetin, dan allicin yang telah di teiliti memiliki efek antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan daya hambat ekstrak bawang daun dibandingkan kontrol positif. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Penelitian menggunakan bakteri MRSA yang diberikan ekstrak bawang daun dengan 7 kelompok. Konsentrasi 100% (K1), konsentrasi 50% (K2), konsentrasi 25% (K3), konsentrasi 12,5% (K4), konsentrasi 6,25% (K5), kontrol negatif dengan aquades (K6), dan kontrol positif dengan vankomisin (K7). Data yang didapat diolah menggunakan analisis Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji post hoc Mann-Whitney untuk melihat kelompok yang memiliki perbedaan bermakna. Hasil Penelitian:.Hasil rerata diameter zona hambat yaitu K1 4 mm, K2 1,75 mm, K3 0 mm, K4 0 mm, K5 0 mm, K6 0 mm, dan K7 16,25 mm. Hasil analisis menunjukkan p: 0,002. Analisis dilanjutkan dengan uji post hoc dan ditemukan bahwa kelompok yang memiliki perbedaan bermakna adalah kelompok K1, K2, K3, K4, K5, K6 dengan K7. Simpulan: Ekstrak bawang daun tidak memiliki efek antibakteri yang baik terhadap MRSA. Kata kunci: antibakteri, bawang daun, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Q Science (General)
> R Medicine (General)
Program Studi: Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter
Pengguna Deposit: 27824795 . Digilib
Date Deposited: 02 Feb 2018 08:24
Terakhir diubah: 02 Feb 2018 08:24
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30147

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir