HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DAN JANIN TERHADAP KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM DI RUANG PERINATOLOGI RSUD Dr.H. ABDUL MOELOK PROVINSI LAMPUNG

Regina Triswara , 1418011177 (2018) HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DAN JANIN TERHADAP KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM DI RUANG PERINATOLOGI RSUD Dr.H. ABDUL MOELOK PROVINSI LAMPUNG. UNIVERSITAS LAMPUNG, Fakultas Kedokteran.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK (INGGRIS & INDONESIA).pdf

Download (55Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (5Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (5Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DAN JANIN TERHADAP SEPSIS NEONATORUM DI RUANG PERINATOLOGI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Oleh REGINA TRISWARA Latar Belakang : Sepsis neonatorum merupakan sindrom klinik penyakit sistemik karena infeksi bakteremia yang bersifat invasif dan umumnya terjadi pada bayi satu bulan pertama kehidupan. Sepsis neonatorum masih menjadi penyebab utama mortalitas dan morbiditas bayi baru lahir. Angka kejadian sepsis neonatorum di negara berkembang masih cukup tinggi (1,8-18/1.000) dibandingkan dengan di negara maju (1-5/1.000). Tujuan : Mengetahui hubungan lama ketuban pecah dini, usia kehamilan, proses persalinan, berat bayi lahir rendah dan skor APGAR dengan sepsis neonatorum. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan retrospektif. Subyek penelitian adalah neonatus yang dirawat di ruang perinatologi dari data rekam medik sejak tahun 2012 sampai 2016. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok kasus adalah neonatus dengan sepsis dan kelompok lainnya adalah neonatus tanpa sepsis sebagai kontrol masing – masing sebesar 30 neonatus dengan teknik consecutive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Chi-Square. Hasil : Hasil penelitian menunjukan mikroorganisme penyebab sepsis neonatorum adalah Pseudomonas sp (62,5%), Klebsiella sp (25%) dan Staphylococcus sp (12,5%). Uji statistik didapatkan lama ketuban pecah dini (p=0,002), usia kehamilan (p=0,036), proses persalinan (p=0,006), berat bayi lahir rendah (p=0,030) dan skor APGAR (p=0,002) dengan sepsis neonatorum. Kesimpulan : Lama ketuban pecah dini lebih dari 18 jam, prematuritas, proses persalinan sesar, berat bayi lahir rendah dan skor APGAR merupakan faktor yang berpengaruh terhadap sepsis neonatorum. Kata Kunci : Berat bayi lahir rendah, ketuban pecah dini, prematuritas, proses persalinan, skor APGAR, sepsis neonatorum.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Q Science (General)
> R Medicine (General)
Program Studi: Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter
Pengguna Deposit: 91522144 . Digilib
Date Deposited: 06 Feb 2018 07:16
Terakhir diubah: 06 Feb 2018 07:16
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30204

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir