PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAPIOKA PLUS SEBAGAI PUPUK CAIR ALTERNATIF TERHADAP PERTUMBUHAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. Saccharata Sturt.)

Bayu Ega Firmansyah, 1114121038 (2018) PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAPIOKA PLUS SEBAGAI PUPUK CAIR ALTERNATIF TERHADAP PERTUMBUHAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. Saccharata Sturt.). Universitas Lampung, FAKULTAS PERTANIAN.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (10Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPS FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (3577Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2975Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penggunaan pupuk organik cair sebagai pupuk alternatif merupakan upaya untuk memperbaiki kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia. Bahan yang digunakan sebagai pupuk alternatif dapat berasal dari sisa pengolahan industri, salah satunya adalah limbah cair tapioka, yang akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan limbah kepala udang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari lama perendaman, dosis, dan interaksi terbaik dari kombinasi lama perendaman dan dosis campuran limbah cair tapioka dengan limbah kepala udang terhadap pertumbuhan jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai dengan Januari 2017 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Perlakuan disusun secara faktorial (3 × 5) dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah lama perendaman (tanpa perendaman (T0), perendaman 15 hari (T1), dan perendaman 30 hari (T2)). Faktor kedua adalah dosis campuran limbah cair tapioka dengan limbah kepala udang (0 g limbah kepala udang /L limbah cair tapioka (P0), 150 g limbah kepala udang /L limbah cair tapioka (P1), 300 g limbah kepala udang /L limbah cair tapioka (P2), 450 g limbah kepala udang /L limbah cair tapioka (P3), dan 600 g limbah kepala udang /L limbah cair tapioka (P4)). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tanpa perendaman (T0) dari limbah cair tapioka plus memberikan hasil terbaik untuk tinggi tanaman, bobot berangkasan basah tanaman, dan serapan K. Perlakuan dosis 300 g limbah kepala udang /L limbah cair tapioka (P2) adalah dosis terbaik untuk meningkatkan bobot berangkasan kering dan bobot berangkasan basah tanaman. Perlakuan T0P2 merupakan interaksi terbaik dari kombinasi lama perendaman dengan dosis campuran limbah cair tapioka dengan limbah kepala udang dalam meningkatkan bobot berangkasan kering tanaman. Kata kunci: dosis, jagung manis, lama perendaman, limbah cair tapioka, limbah kepala udang

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Budidaya tanaman
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: 81460220 . Digilib
Date Deposited: 21 Feb 2018 07:49
Terakhir diubah: 21 Feb 2018 07:49
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30479

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir