ANALISIS EKONOMI DAN FINANSIAL KERETA CEPAT JAKARTA – BANDUNG

OLDEBES TEMY GIANTARA, 1345011025 (2018) ANALISIS EKONOMI DAN FINANSIAL KERETA CEPAT JAKARTA – BANDUNG. Fakultas Teknik, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (12Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2278Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (2278Kb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kota Jakarta dan Bandung dengan jarak sekitar 150 km harus ditempuh lebih dari tiga jam dengan jalan tol atau kereta konvensional karena mobilitas yang terus meningkat namun kapasitas infrastruktur yang terbatas. Penelitian ini menganalisis kelayakan ekonomi dan finansial proyek kereta cepat Jakarta – Bandung dan menghitung besarnya nilai NPV, BCR, IRR, PI, dan PP. Pemerintah melalui konsorium BUMN dan China International Railway menginisiasi pembangunan kereta cepat dari Halim ke Tegalluar dengan panjang rel 142,3 km dan kecepatan rata-rata 250 km/jam, pembangunan dimulai pada tahun 2015 dan diperkirakan selesai pada tahun 2020. Analisis dilakukan dengan asumsi tingkat keterisian 75%, discount rate 2% dan 3,46%, serta layak atau tidaknya proyek dengan melakukan perbandingan metode kelayakan yaitu NPV ≥ 0, BCR > 1, IRR > r, PI > 1, dan PP lebih cepat dari NPV positif. Pada analisis kelayakan nilai tertinggi diperoleh pada tingkat keterisian 75% dan discount rate 2%. Jika hanya memperhitungkan manfaat ekonomi diperoleh nilai NPV = 3.279.703.704,18 ≥ 0, BCR = 1,00 > 1, IRR = 6,45% > r, PI = 0,65 < 1, PP = 33,76 > 29 tahun. Jika hanya memperhitungkan manfaat finansial diperoleh nilai NPV = 8.677.268.827,83 ≥ 0, BCR = 1,01 > 1, IRR = 5,50% > r, PI = 0,79 < 1, PP = 34,47 < 38 tahun. Jika memperhitungkan manfaat ekonomi dan finansial diperoleh nilai NPV = 1.543.396.683.112,40 ≥ 0, BCR = 1,56 > 1, IRR = 105,46% > r, PI dan PP tidak dapat dihitung karena nilai NPV positif pada tahun pertama (2020). Kata Kunci : kelayakan ekonomi, kelayakan finansial, metode kelayakan abstract Jakarta and Bandung city with a distance about 150 km must be taken more than three hours by highway or railway due to the ever-increasing mobility with limited infrastructure capacity. This study analyzes the economic and financial feasibility of the Jakarta – Bandung high speed rail project and calculates the NPV, BCR, IRR, PI, and PP. The government through the SOE and China International Railway consortium initiated the construction of a high speed rail from Halim to Tegalluar with a 142,3 km rail length and an average speed of 250 km/h, construction began in 2015 and is expected to be completed by 2020. The analysis is done with assumption of 75% occupancy rate, with discount rate of 2% and 3,46%, and feasibility of the project by doing comparison of feasibility method that is NPV ≥ 0, BCR > 1, IRR > r, PI > 1, and PP is faster than NPV positive. In the highest value feasibility analysis obtained at 75% occupancy rate and discount rate 2%. If only calculate the economic benefits obtained value of NPV = 3.279.703.704,18 ≥ 0, BCR = 1,00 > 1, IRR = 6,45% > r, PI = 0,65 < 1, PP = 33,76 > 29 year. If only calculate the financial benefits obtained value of NPV = 8.677.268.827,83 ≥ 0, BCR = 1,01 > 1, IRR = 5,50% > r, PI = 0,79 < 1, PP = 34,47 < 38 year. If calculate the economic and financial benefits obtained value of NPV = 1.543.396.683.112,40 ≥ 0, BCR = 1,56 > 1, IRR = 105,46% > r, PI and PP can not be calculated because the positive value of NPV in the first year (2020). Keywords : economic feasibility, financial feasibility, feasibility method

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > HE Transportation and Communications
> Teknologi (General)
> Teknologi (General)
Teknologi (General)
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Sipil
Pengguna Deposit: 201855946 . Digilib
Date Deposited: 20 Aug 2018 02:43
Terakhir diubah: 20 Aug 2018 02:43
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/32911

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir