ANALISIS KELEMBAGAAN GAPOKTAN DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN IX KOTA AGUNG UTARA KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

LINA NUR AMINAH, 1524151004 (2018) ANALISIS KELEMBAGAAN GAPOKTAN DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN IX KOTA AGUNG UTARA KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (150Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (5Mb)
[img]
Preview
File PDF
TESIS FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) adalah kesatuan wilayah pengelolaan hutan yang arealnya telah ditetapkan dengan batas-batas yang jelas, dimana sebagian besar arealnya ditutupi oleh hutan, dikelola untuk jangka panjang dan memiliki sejumlah tujuan yang jelas yang dituangkan ke dalam rencana pengelolaan hutan. Sebagian besar wilayah KPH IX Kota Agung Utara telah memperoleh izin pengolahan kawasan melalui program hutan kemasyarakatan (HKm). Pengelolaan HKm dikelola oleh gapoktan yang telah mendapat izin pengelolaan. Baik atau buruknya suatu HKm tergantung dari penggarap yang tergabung di dalam gapoktan sehingga diperlukan penelitian untuk melihat peran kelembagaan di dalam suatu gapoktan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem kelembagaan di Gapoktan Beringin Jaya dan Sinar Mulya dalam mengelola lahan HKm serta melihat tingkat keefektivitasan kelembagaan gapoktan. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Data yang telah diperolehdijelaskan dengan pendekatan Situation, Structure, Behavior, and Performance (SSBP) yaitu situasi, struktur, perilaku dan kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja yang dicapai dari kedua gapoktan berbeda. Gapoktan Beringin Jaya memiliki situasi kelembagaan yang baik, struktur organisasi berjalan dengan baik, tingkah laku anggota yang baik, hal tersebut yang menyebabkan kinerja gapoktan beringin jaya menjadi sangat baik. Sementara di Gapoktan Sinar Mulya, struktur organisasi tidak berjalan dengan baik, serta minimnya kegiatan yang ada di gapoktan ini, hal tersebut yang menyebabkan kinerja yang dicapai gapoktan belum memuaskan. Tingkat keefektivitasan di Gapoktan Beringin Jaya memperoleh skor 556 skala tersebut menunjukan bahwa keberadaan gapoktan sudah efektif, artinya kelembagaan di Gapoktan Beringin Jaya sudah berjalan dengan baik. Sedangkan perhitungan tingkat keefektivitasan untuk Gapoktan Sinar Mulya memperoleh skor 468 yang menunjukan bahwa tingkat keefektivitasan Gapoktan Sinar Mulya cukup efektif, artinya di dalam kelembagaan Gapoktan Sinar Mulya masih terdapat kriteria-kriteria keefektifitasan yang belum berjalan dengan baik. Kata kunci : Hutan kemasyarakatan, Kelembagaan gapoktan, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Situation, Structure, Behavior, and Performance (SSBP) ABSTRACT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) is a unit of forest management area whose area already defined with clear boundaries, where most of the area is covered by forests, managed for the long term and has a number of clear objectives set out in the forest management plan. Most of the KPH in unit IX area of Kota Agung Utara has obtained a regional processing permit through the community forestry program. Community forest management is managed by gapoktan who have received management permits. The good or bad of a community forestry depends on the cultivator who is incorporated in the farm group so that research is needed to see the institutional role in a gapoktan. This study aims to analyze the institutional system in Gapoktan Beringin Jaya and Sinar Mulya in managing the community forestry and and to see the effectiveness of gapoktan institutions. Data is collected through interviews and observations. The data that has been obtained is explained by the Situation, Structure, Behavior and Performance (SSBP)approach. The results of the study show that the performance achieved from the two gapoktan is different. Gapoktan Beringin Jaya has a good institutional situation, the organizational structure is running well, the behavior of members is good, this is what makes the performance of the Gapoktan Beringin Jaya very good. Instead of Gapoktan Sinar Mulya, the organizational structure did not go well and lack of activities in Gapoktan Sinar Mulya cause the performance was not satisfactory. The effectiveness level in Gapoktan Beringin Jaya obtained a score of 556 scale shows that the presence of gapoktan has been effective, it means the Gapoktan Beringin Jaya institution has been running well, instead of Gapoktan Sinar Mulya got a score of 468 which shows that the effectiveness level of Gapoktan Sinar Mulya is quite effective, meaning that in Gapoktan Sinar Mulya institution there are still criteria for effectiveness that have not running well Keyword : Community forest, Gapoktan institution, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Situation, Structure, Behavior, and Performance (SSBP)

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: > Budidaya tanaman
> Kehutanan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Ilmu Kehutanan
Pengguna Deposit: 188208396 . Digilib
Date Deposited: 08 Oct 2018 02:22
Terakhir diubah: 08 Oct 2018 02:22
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/33298

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir