NENENG KUSRINI, 1620011003 (2018) PEMANFAATAN BENTONIT, KAPUR DAN LIMBAH PUING BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAH TROPIKA DALAM MENURUNKAN RESISTANSI GROUNDING. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (0b) |
|
File PDF
TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (0b) |
|
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (0b) |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Tanah Tropika umumnya didominasi oleh mineral liat yang memiliki Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan muatan listrik yang rendah sehingga kapasitas jerapan rendah terhadap elektrolit tanah (khususnya air tanah). Kemampuan mengalir muatan elektron yang berasal dari sambaran petir menjadi rendah dan tahanan jenis tanah menjadi tinggi. Hal ini berdampak pada kemampuan mengalir muatan elektron dari sambaran petir menjadi rendah. Untuk itu diperlukan perlakuan terhadap tanah yang akan di gunakan sebagai media pentanahan dengan cara penambahan zat aditif. Penelitian ini menggunakan media pentanahan antara campuran tanah (T) dengan puing (P), tanah dengan bentonit (B), dan tanah dengan kapur (K). Masing-masing campuran (T:P), (T:B), (T:K), dibuat dengan konsentrasi 25:75, 50:50, 75:25 dan 100% tanah sebagai kontrol. Jarak penanaman elektroda antar kelompok perlakuan 1 meter, dan ukuran dimensi pentanahan yang berbeda. Neneng Kusrini Metode pengukuran yang digunakan adalah metode tiga titik dengan menggunakan elektroda batang pentanahan tunggal. Hasil penelitian menunjukkan respon terbaik terhadap penurunan resistansi berturut-turut adalah pada campuran tanah dengan puing , kemudian diikuti oleh tanah dengan kapur dan tanah dengan bentonit. Kadar Air berpengaruh terhadap penurunan resistansi tanah. Semakin besar kadar air semakin rendah nilai resistansi tanah. Ukuran (dimensi) media pentanahan berpengaruh terhadap nilai resistansi. Semakin besar ukuran media semakin kecil nilai resistansi. Kata kunci : kadar air, media pentanahan, resistansi. ABSTRACT Tropical soil is commonly dominated by clay minerals characterized by low cation exchange (CEC) and electrical conductivity. The such as conditions were affected on the capacity to absorb the soil electrolyte, especially for ground water . It also affected on the resistance of the soil became high which may affected on the capacity of the electron flows from the thunder to the ground became low. To increase the flowing capacity of electron ,some treatment could be consider by addition or mixing the soil (T) with debris (P) and also benthonic (B), and lime (K). Several treatment proportion in percentage has designed such as TP:TB = 25:75, 50:50, 0: 100 , respectively. To measure the conductivity, singlestick grounding electrodes was applied in the distance of one meter from each on the three measurement points. The results showed the degrees of conductivity levels from the highest to the lowest were given by mixture of soil-debris (T:P), soil-lime (S:L), soilbenthonic (S:B), respectively. The decrease of soil resistance also affected by Neneng Kusrini increasing water capacity. The resistance of soil is also affected by the size of grounding electrode. Keywords : grounding place, moisture content, resistance.
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > Q Science (General) > Teknologi (General) > Teknologi (General) Teknologi (General) |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Ilmu Lingkungan |
Pengguna Deposit: | 188368126 . Digilib |
Date Deposited: | 23 May 2022 08:47 |
Terakhir diubah: | 23 May 2022 08:47 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/40062 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |