EFEK EKSTRAK TUMBUHAN SURUHAN (Peperomia pellucida) TERHADAP HISTOLOGI TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Rohmawati, 1517021057 (2019) EFEK EKSTRAK TUMBUHAN SURUHAN (Peperomia pellucida) TERHADAP HISTOLOGI TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (15Kb) | Preview
[img] Text
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (971Kb)
[img]
Preview
Text
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (971Kb) | Preview

Abstrak

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit akibat adanya peningkatan kadar glukosa (hiperglikemia) dan salah satu penyebab infertilitas pada pria. Pria yang mengalami DM dapat menggangu fungsi potensial membran mitokondria, yang menyebabkan kerusakan endotelium pembuluh darah sehingga pemberian nutrisi berkurang ke jaringan-jaringan tubulus seminiferus dan mengganggu proses spermatogenesis.Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi ekstrak tumbuhan suruhan (Peperomia pellucida [L.] Kunth ) dalam menurunkan kadar glukosa darah dan mencegah terjadinya kerusakan tubulus seminiferus. Penelitian eksperimental yang menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima kelompok perlakuan dengan masing- masing lima pengulangan menggunakan mencit jantan. Kelompok K- sebagai kontrol negatif (diinduksi aloksan 150 mg/kgBB), kelompok K+ (diinduksi aloksan 150 mg/kgBB dan Glibenklamide 0,65mg/kgBB), kelompok P1 (suruhan dengan dosis 56 mg/kgBB/hari dan diinduksi aloksan dengan dosis 150mg/kgBB), P2 (suruhan dengan dosis 112 mg/kgBB/hari dan induksi aloksan dengan dosis 150mg/kgBB) ,dan P3 (suruhan dengan dosis 168 mg/kgBB/hari dan diinduksi aloksan dengan dosis 150mg/kgBB). Aloksan diberi sebanyak 3 kali dalam 6 hari, glibenklamid selama 35 hari dan ekstrak suruhan diberikan setiap hari selama 35 hari. Data yang diperoleh di uji menggunakan One Way (ANOVA) dan dilanjutkan dengan BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian glukosa darah dan tubulus seminiferus yang didapat terlihat signifikan (P<0,005). Namun jika dilihat dari penurunan kadar glukosa darah dan yang mampu meningkatkan sel spernatosit primer, sel spermatid dan diameter tubulus seminiferus muncul tampak dosis efektif dalam meningkatkan dan memperbaiki mencit DM yang diberi aloksan adalah (Ekstrak suruhan dosis 56 mg/kgBB/hari). Kata kunci: Diabetes mellitus, Peperomia pellucida, Aloksan, dan Tubulus seminiferus

Tipe Karya Ilmiah: Skripsi
Subyek: > QH Natural history > QH301 Biology
Program Studi: Fakultas MIPA > Prodi Biologi
Depositing User: . . Yulianti
Date Deposited: 19 Mar 2022 15:58
Last Modified: 19 Mar 2022 15:58
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55242

Actions (login required)

View Item View Item