ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DI HUTAN RAKYAT DESA AIR KUBANG KABUPATEN TANGGAMUS

ANNAS THASYA NINGRUM FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BAND, 1514151014 (2019) ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DI HUTAN RAKYAT DESA AIR KUBANG KABUPATEN TANGGAMUS. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (156Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2811Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1292Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Hutan rakyat berfungsi dalam menjaga kesuburan tanah, mengatur sistem tata air dan menyediakan hasil hutan untuk kebutuhan masyarakat dalam menunjang perekonomian. Salah satu hasil hutan rakyat yang menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat adalah manggis. Namun, keuntungan yang diperoleh petani dari hasil pemasaran manggis masih tergolong rendah karena harga jual manggis di tingkat petani relatif lebih murah dibandingkan harga di tingkat konsumen, sehingga perlu diketahui pemasaran manggis efisien atau tidak efisien. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi dan menganalisis lembaga pemasaran dan fungsi-fungsi pemasaran, saluran pemasaran dan efisiensi pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis saluran, lembaga dan fungsi-fungsi pemasaran, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis margin pemasaran, keuntungan, share, efisiensi pemasaran dan Ratio Profit Margin (RPM). Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2019 di Dusun Kramat Jati dan Dusun Tegalsari II, Desa Air Kubang. Pengambilan responden dilakukan dengan cara sensus, yaitu sebanyak 46 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran manggis yaitu pedagang pengumpul tingkat desa, pedagang pengumpul tingkat kabupaten, pedagang besar tingkat kabupaten dan pengecer. Lembaga pemasaran melakukan fungsi penjualan, pembelian, pengangkutan, penyimpanan, standarisasi, penanggungan risiko dan informasi pasar. Terdapat 4 saluran pemasaran di Dusun Kramat Jati dan Dusun Tegalsari II. Saluran 1 dan saluran 4 di kedua dusun memiliki saluran yang sama, yaitu saluran 1: petani-konsumen akhir dan saluran 4: petanipedagang besar tingkat kabupaten-konsumen akhir, sedangkan saluran 2 dan saluran 3 di kedua dusun memiliki saluran yang berbeda, yaitu saluran 2 (Dusun Kramat Jati): petani-pedagang pengumpul tingkat desa-pedagang pengumpul tingkat kabupaten-pengecer-konsumen akhir; saluran 2 (Dusun Tegalsari II): petani-pedagang pengumpul tingkat desa-pedagang pengumpul tingkat kabupatenpedagang besar diluar Lampung dan saluran 3 (Dusun Kramat Jati): petanipedagang besar tingkat kabupaten-pengecer-konsumen akhir; saluran 3 (Dusun Tegalsari II): petani-pedagang besar tingkat kabupaten-pedagang besar diluar Lampung. Hal ini dikarenakan pedagang pengumpul tingkat kabupaten di Dusun Kramat Jati belum memiliki kerja sama dengan pedagang besar di luar Lampung seperti yang dilakukan oleh pedagang pengumpul tingkat kabupaten di Dusun Tegalsari II. Pemasaran manggis jika dilihat dari margin pemasaran, keuntungan, biaya, share dan efisiensi pemasaran dikatakan efisien, namun jika dilihat dari Ratio Profit Margin (RPM) pemasaran dikatakan belum efisien. Kata kunci: hutan rakyat, manggis, pemasaran. Private forest function in maintaining soil fertility, regulating water systems and providing forest products for community needs in supporting the economy. One of the results of private forest that produce economic value for the community is mangosteen. However, the profit gained by farmers from the marketing of mangosteen is still relatively low because the price of selling mangosteen at the farm level is relatively cheaper than prices at the consumer level, so it is necessary to know mangosteen marketing is efficient or inefficient. The purpose of this research were to identified and analyze of marketing institutions and marketing functions, marketing channels and marketing efficiency. The study was conducted in March-April 2019 in Kramat Jati Sub-village and Tegalsari II Subvillage, Air Kubang Village. This research was used qualitative and quantitative methods. Qualitative methods were used to analysed marketing channels, institutions and functions, while quantitative methods were used to analyzed marketing margins, profits, shares, marketing efficiency and Ratio Profit Margin (RPM). Respondents in this research were 46 mangosteen farmers selected by census method. The results of the research showed marketing institutions involved in mangosteen marketing are collector at village level, collector at district level, big trader at district level and retailer. Marketing institutions perform the functions of sales, purchasing, transportation, retention, standardized, risk management and market information. There are 4 marketing channels in Kramat Jati Sub-village and Tegalsari II Sub-village. Channel 1 and channel 4 in both Sub-village have the same channel, namely channel 1: farmer-end consumer and channel 4: farmer-big trader at district level-end consumer, while channel 2 and channel 3 in both Sub-village have different channels, namely channel 2 (Kramat Jati Sub-village): farmer-collector at village level-collector at district level-big trader at district level-retailer-end consumer; channel 2 (Tegalsari II Sub-village): farmer-collector at village level-collector at district level, big trader outside Lampung and channel 3 (Kramat Jati Sub-village): farmer-big trader at district level-retailer-end consumer; channel 3 (Tegalsari II Sub-village): farmerbig trader at district level- big trader outside Lampung. This is because collector at district level in Kramat Jati Sub-village do not have cooperation with big trader outside Lampung, as did the collector at district level in Tegalsari II Sub-village. We can see mangosteen marketing from marketing margin, profit, cost, share and marketing efficiency are efficient, but from Ratio Profit Margin (RPM) we can see mangosteen marketing aren’t efficient yet. Keywords: mangosteen, marketing, private forest.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Kehutanan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Kehutanan
Pengguna Deposit: AM.d Firlia Hidayah
Date Deposited: 21 Mar 2022 06:33
Terakhir diubah: 21 Mar 2022 06:33
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/55386

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir