DIVIAN OZAZA SARI, 1518011018 (2019) ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN MELASMA PADA PASIEN DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK. FAKULTAS ILMU KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (65Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1601Kb) |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1533Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Background: Melasma is a hypermelanotic disorder shows, with the form of light brown to old macular with clearly demarcated and irregular edges. This clinical features usually occurs on the cheeks, forehead, upper lip, face and chin. Several factors influencing melasma are genetics, UV light exposure, hormonal contraception, pregnancy, a history of diseases, cosmetics, and drug use. Objective: This study aims to determine the risk factors for the incidence of Melasma in Dr. H. Abdul Moeloek Regional General Hospital in Lampung Province. Method: This study used a case control design with 80 subject consisting of 40 melasma patients and 40 non melasma. The subjects were patients were patients in dermatovenerology clinic of the RSUD DR. H. Abdul Moeloek in periode of April to June 2019. The data were analyzed using univariate and bivariate analysis (Chi Square and Fisher's Exact test). Results: The significant risk factors for the incidence of melasma are UV exposure (p value = 0,000, OR = 11,000); Contrast (p value = 0,000, OR = 12,429); pregnancy (p value = 0.003, OR = 13,000); family conference (p value = 0,000, OR = 15,545); cosmetics (p value 0,022, OR = 2,914); age (p value = 0,000); employment (p value = 0.001). Conclusion: There is a relationship between UV exposure, contraceptive use, pregnancy, genetics / family history, use of cosmetics, age, type of work on the incidence of melasma. Keywords: Risk Factors, Melasma, Lampung Province. Latar Belakang: Melasma merupakan suatu kelainan hipermelanosis, berupa makula berwarna coklat muda sampai tua berbatas tegas dengan tepi tidak teratur, biasanya terjadi pada pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung, dan dagu. Terdapat beberapa faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya melasma antara lain, yaitu genetik, pajanan sinar UV, kontrasepsi hormonal, kehamilan, riwayat penyakit lain, kosmetik, penggunaan obat-obatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian melasma di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case control dengan jumlah sampel 80 orang yang terdiri dari 40 dengan melasma dan 40 non melasma. Sampel penelitian adalah pasien yang berobat di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD DR. H. Abdul Moeloek, yang berkunjung mulai bulan April-Juni 2019. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji Chi Square dan Fisher’s Exact test). Hasil: Faktor risiko kejadian melasma yang bermakna secara statistik adalah pajanan sinar UV (nilai p=0,000, OR=11.000); kontrasepsi (nilai p=0,000, OR=12,429); kehamilan (nilai p=0,003, OR=13.000); riwayat keluarga (nilai p=0,000, OR=15,545); kosmetik (nilai p=0,022, OR=2,914); usia (nilai p=0,000); pekerjaan (nilai p=0,001). Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara pajanan sinar UV, penggunaan kontrasepsi, kehamilan, genetik/riwayat keluarga, penggunaan kosmetik, usia, jenis pekerjaan terhadap kejadian melasma. Kata kunci: Faktor Risiko, Melasma, Provinsi Lampung
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | UPT . Teti Novianti |
Date Deposited: | 25 Mar 2022 07:07 |
Terakhir diubah: | 25 Mar 2022 07:07 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/56154 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |