DESTIA NOVASARI, 1514151029 (2019) SISTEM PENGELOLAAN HUTAN DAN PERUBAHAN TUTUPAN PADA HUTAN KEMASYARAKATAN DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN BATUTEGI. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (794Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (795Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Perhutanan sosial merupakan salah satu solusi dalam memecahkan masalah laju kerusakan hutan yang diakibatkan oleh perambahan hutan. Salah satu unit pengelola hutan yang menerapkan program perhutanan sosial adalah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Batutegi dalam bentuk Hutan Kemasyarakatan (HKm). Wilayah kerja KPH Batutegi diantaranya dikelola oleh Gapoktan Mahardika dan Gapoktan Sinar Harapan. Terjadi perbedaan pendapatan di kedua gapoktan tersebut, sehingga adanya dugaan bahwa terdapat perbedaan sistem pengelolaan hutan dan perbedaan tutupan lahan antara Gapoktan Mahardika dan Gapoktan Sinar Harapan sehingga penelitian ini penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan hutan dan perubahan tutupan lahan di areal kerja HKm Gapoktan Mahardika dan Gapoktan Sinar Harapan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Destia Novasari Responden dalam penelitian didapat dengan menggunakan Rumus Slovin sehingga diperoleh responden sebanyak 43 orang di Gapoktan Mahardika dan 43 orang di Gapoktan Sinar Harapan. Responden dipilih secara acak dalam suatu populasi (simple random sampling). Data yang digunakan adalah data primer yang meliputi karakteristik responden, sistem pengelolaan hutan, dan data ground check. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar anggota kelompok tani, data citra landsat, peta tutupan lahan dan peta batas administrasi wilayah kerja KPH Batutegi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan komposisi dan jumlah batang tanaman serta tenaga kerja dalam kegiatan pengelolaan hutan di Gapoktan Mahardika dan Gapoktan Sinar Harapan. Terjadi perbedaan perubahan tutupan lahan di Gapoktan Mahardika dan Gapoktan Sinar Harapan setelah memperoleh IUPHKm. Gapoktan Sinar Harapan mengalami perubahan menjadi lebih baik yang ditandai dengan penambahan luas lahan agroforestri dan pengurangan luas lahan belukar. Gapoktan Mahardika mengalami perubahan menjadi lebih buruk karena adanya penambahan klasifikasi tutupan lahan belukar dan pengurangan luas lahan hutan sekunder. Kata kunci: Agroforestri, intoleran, pengelolaan hutan, toleran, tutupan lahan. Social forestry is one of solution to solve problem the rate of forest destruction caused by forest encroachment. One of the forest management units implementing the social forestry program is the Batutegi Forest Management Unit in the form of Community Forestry. The area of KPH Batutegi's work was managed by Gapoktan Mahardika and Gaopoktan Sinar Harapan. There was a differences in income in the two gapoktan, so there was an expectation that there were differences in forest management systems and differences in land cover between Mahardika Gapoktan and Sinar Harapan Gapoktan so that this research was important. This study aims to determine the forest management system and land cover change in the working area of the Mahardika Gapoktan and Sinar Harapan Gapoktan. This research was conducted using qualitative methods. Respondents in the research were obtained by using the Slovin formula so that 43 respondents were obtained at Mahardika Gapoktan and 43 people at Sinar Harapan Gapoktan. Respondents were chosen randomly in a population (simple random sampling). The data used are primary data which includes the characteristics of respondents, forest management systems, and ground check data. Secondary data used in this research was a list of farmer group members, Landsat image data, land cover maps and administrative boundary maps of the Batutegi Forest Management Unit working area. The results showed that there were differences in the composition and number of plant stems and labor in forest management activities in Mahardika Gapoktan and Sinar Harapan Gapoktan. There were differences in land cover changes in Mahardika Gapoktan and Sinar Harapan Gapoktan after obtaining an IUPHKm. Sinar Harapan Gapoktan has changed for the better which is characterized by the addition of agroforestry land area and reduction of shrub land area. Gapoktan Mahardika has changed to become worse because of the addition of shrub land cover classifications and the reduction of secondary forest land area. Keywords: Agroforestry, forest management, intolerance, land cover, tolerant.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 580 Tumbuh-tumbuhan, tanaman, botani, flora |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Kehutanan |
Pengguna Deposit: | UPT Anita Ekarini |
Date Deposited: | 29 Mar 2022 03:02 |
Terakhir diubah: | 29 Mar 2022 03:02 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/56349 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |