ANALISIS PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN DAN TINDAK PIDANA PERCABULAN TERHADAP ANAK

MAROJAHAN HUTABARAT, 1722011048 (2019) ANALISIS PERBANDINGAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN DAN TINDAK PIDANA PERCABULAN TERHADAP ANAK. Masters thesis, Universitas Lampung.

[img]
Preview
FIle PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (26Kb) | Preview
[img] FIle PDF
2. TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2987Kb)
[img]
Preview
FIle PDF
3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2877Kb) | Preview

Abstrak

Tindak pidana persetubuhan adalah salah satu bagian dari kejahatan kesusilaan yang dilakukan oleh seorang pria terhadap wanita itu sendiri dengan memasukan alat kelaminnya ke dalam vagina (alat kelamin wanita). Tindak pidana pencabulan adalah suatu tindak pidana yang bertentangan dan melanggar kesopanan seseorang mengenai dan yang berhubungan dengan alat kelamin atau bagian tubuh lainnya yang dapat merangsang nafsu seksual. Dalam hal ini terdapat perbandingan antara putusan tindak pidana persetubuhan dan tindak pidana percabulan, dimana putusan tindak pidana persetubuhan tersebut lebih rendah dibandingkan putusan tindak pidana percabulan.putusan tersebut diantaranya putusan nomor : 72 / Pid.Sus / 2018 / PN.Kng, putusan nomor : 170 / Pid.sus / 2016 / PN.Kng, putusan nomor : 313 / Pid.sus / 2018 / PN.Trg, dan putusan nomor : 163 / Pid.Sus / 2015 / PN.Kng. Permasalahan yang di teliti penulis adalah Bagaimana Perbandingan Putusan Hakim Terhadap Tindak Pidana Persetubuhan dan Tindak Pidana Percabulan Terhadap Anak dengan alat Bukti Visum Et Repertum? Dan Apakah putusan hakim terhadap tindak pidana percabulan lebih besar dibandingkan dengan tindak pidana persetubuhan terhadap anak sudah memenuhi rasa keadilan? Pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini ialah kepustakaan dan penelitian lapangan. Analisis data yang digunakan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa Perbandingan putusan hakim terhadap tindak pidana persetubuhan dan tindak pidana percabulan terhadap anak dengan alat bukti visum et repertum hakim dalam memeriksa suatu perkara di persidangan harus lebih selektif, proporsional dan bijaksana seperti yang telah diamanatkan oleh undang-undang yang berlaku. Dalam Visum Et Reperetum Berdasarkan simpulan, penulis menyarankan hakim dalam memeriksa suatu perkara di persidangan harus lebih selektif, proporsional dan bijaksana seperti yang telah diamanatkan oleh undang-undang yang berlaku, serta perlunya kebijakan pemerintah dalam mengubah pasal persetubuhan dan pencabulan di dalam undang-undang perlindungan anak. Agar kedua pasal tersebut tidak disamakan penjatuhan hukumannya. Kata kunci : Perbandingan Putusan Hakim, Pencabulan, Persetubuhan. The crime of intercourse is one part of the crime of decency committed by a man against the woman herself by inserting her genitals into the vagina (female genitalia). The crime of sexual abuse is a crime that contradicts and violates a person's modesty regarding and relating to the genitals or other body parts that can stimulate sexual desire. In this case there is a comparison between the conviction of sexual acts of sexual intercourse and the act of sexual immorality, where the decision of the criminal act of sexual intercourse is lower than the decision of sexual acts of sexual immorality. These decisions include decision number: 72 / Pid.Sus / 2018 / PN.Kng, decision number: 170 / Pid.sus / 2016 / PN.Kng, verdict number: 313 / Pid.sus / 2018 / PN.Trg, and decision number: 163 / Pid.Sus / 2015 / PN.Kng. The problems examined by the author are How is the Comparison of Judges' Decisions Against Child Cutody and Criminal Offenses with Visum Et Repertum evidence?. And Is the Judges' decision to commit sexual abuse more than the criminal aet of sexual intercourse with a child has fulfilled a sense of justice?. The problem approach in this study uses a normative juridical approach and an empirical juridical approach, the data used are primary data and secondary data. Data collection methods in this research are literature and field research. Analysis of the data used qualitative data analysis. Based on the results of research and discussion shows that the Comparison of judges' decisions on sexual offenses and sexual offenses against children with evidence visum et repertum judges in examining a case at trial must be more selective, proportionate and prudent as mandated by applicable law . In Visum Et Reperetum Based on the conclusions, the authors suggest the judge in examining a case in a trial must be more selective, proportionate and prudent as mandated by applicable law, as well as the need for government policy in changing the articles of promiscuity and obscenity in the protection law. child. So that the two articles are not equated with the sentence imposed. Keywords: Comparison of Judge's Decisions, Sexual Abuses, Sex.

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 345 Hukum pidana
Program Studi: Fakultas Hukum > Magister Hukum S2
Pengguna Deposit: UPT Anita Ekarini
Date Deposited: 31 Mar 2022 18:53
Terakhir diubah: 31 Mar 2022 18:53
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/57112

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir