WAHYUDYATAMA, 1315021066 (2019) ANALISIS KEAUSAN DAN PEMANTAUAN DISTRIBUSI PANAS PADA PAHAT POTONG PROSES PEMESINAN MILLING MAGNESIUM AZ31 TANPA PENDINGIN. FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (9Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1163Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (695Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Seiring perkembangan zaman pertumbuhan produksi industri manufaktur semakin tinggi dan meningkat. Proses pembuatan suatu produk mekanik yang ada di dunia memerlukan proses pemesinan salah satunya adalah proses milling. Produk- produk mekanik tersebut diantaranya banyak yang menggunakan bahan magnesium. Menigkatnya produksi tersebut mengakibatkan peningkatan terhadap waktu pengoperasian mesin yang berpengaruh pada kinerja mesin dan pahat menjadi cepat aus. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang magnesium pada proses pemesinan milling. Pada penelitian ini parameter yang digunakan yaitu kecepatan spindel, kecepatan pemakanan, kedalaman pemakanan dan diameter pahat. Pengambilan data pada pengujian ini dilakukan berdasarkan rancangan dan analisis eksperimen menggunakan Metode Taguchi L9 (34 ) kemudian dilakukan ANOVA. Pengambilan data keausan menggunakan Mikroskop USB dan pemantauan distribusi panas menggunakan kamera thermal. Dari hasil eksperimen diperoleh nilai keausan tertinggi pada Run Order 8 sebesar 0,316 mm dengan diameter pahat 10 mm, kedalaman makan 1.5 mm, kecepatan putar spindel 910 rpm dan kecepatan pemakanan 220 mm/menit. Sedangkan suhu pemotongan tertinggi pada Run Order 9 yaitu 45,4 ̊C dengan diameter pahat 10 mm, kedalaman makan 2 mm, kecepatan putar spindel 910 rpm dan kecepatan pemakanan 75 mm/menit. Setelah dilakukan ANOVA dapar disimpulkan bahwa faktor yang memberikan pengaruh paling signifikan terhadap terjadinya keausan yaitu kecepatan pemakanan. Kata Kunci: Magnesium, Milling, Keausan, Distribusi Panas, Metode Taguchi. The growth of manufacturing industry production is higher and increasing. The process of making a mechanical product in the world requires machining processes, one of which is the milling machining process. Many of these mechanical products use magnesium. The increase in production has resulted in an increase in engine operating time which affects the performance of the machine and the tool wears out quickly. For this reason, it is necessary to conduct research on magnesium in the milling machining process. In this experiment the parameters used are spindle speed, feed rate, depth of cut and tool size. The result data on this experiment was conducted based on experimental design and analysis using the Taguchi L9 Method (34 ) then an Analysis of Variance was performed. Measuring wear values using a USB microscope and monitoring heat distribution using a thermal camera. The experimental results obtained the highest wear value on Run Order 8 of 0.316 mm with operation using a 10 mm of tool diameter, 1.5 mm of depth of cut, 910 rpm of spindle speed and 220 mm/minute of feed rate. The highest cutting temperature is Run Order 9 with a value of 45.4 ° C, operating using a 10 mm of tool diameter, 2 mm depth of cut, 910 rpm of spindle speed and 75 mm/min feed rate. After using the ANOVA, it can be concluded that the most significant factor in the occurrence of wear is the feed rate. Keywords: Magnesium, Milling, Wear, Heat Distribution, Taguchi Method.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Mesin |
Pengguna Deposit: | UPT . Teti Novianti |
Date Deposited: | 01 Apr 2022 04:53 |
Terakhir diubah: | 01 Apr 2022 04:53 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/57271 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |