PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN STABILISATOR PADA TANAH ORGANIK

DEDI IRAWAN, 0615011052 (2013) PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN STABILISATOR PADA TANAH ORGANIK. FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
01 Abstrak & Abstract.pdf

Download (74Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
02 Cover.pdf

Download (10Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
04 DAFTAR ISI.pdf

Download (46Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
06 DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (7Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
05 DAFTAR TABEL.pdf

Download (9Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
07 DAFTAR NOTASI.pdf

Download (39Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
08 BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (17Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
09 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf

Download (181Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
10 BAB III METODE PENELITIAN.pdf

Download (103Kb) | Preview
[img] File PDF
11 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (2166Kb)
[img]
Preview
File PDF
12 BAB V PENUTUP.pdf

Download (48Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
13 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (8Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Tanah sangat berkaitan dalam pekerjaan konstruksi, karena tanah berfungsi sebagai pondasi pendukung suatu konstruksi. Suatu konstruksi atau bangunan sangat berhubungan dengan keadaan kondisi fisik dan mekanis tanah. Untuk memperbaiki sifat tanah kurang baik yang dapat mengakibatkan daya dukung menjadi rendah, maka diperlukan perbaikan tanah yang salah satunya adalah menggunakan metode stabilisasi. Usaha stabilisasi yang banyak dilakukan adalah stabilisasi dengan menggunakan bahan additive. Dalam penelitian ini akan digunakan bahan additive alternatif untuk stabilisasi tanah yaitu pemanfaatan abu ampas tebu yang berasal dari limbah padat pabrik gula yang kurang dimanfaatkan dengan baik. Sampel tanah yang diuji pada penelitian ini yaitu tanah organik yang berasal dari daerah Rawa Seragi, Lampung Timur. Variasi kadar abu ampas tebu yang digunakan yaitu 5%, 10% dan 15%. Pada tiap kadar campuran dilakukan waktu pemeraman yang sama selama 7 hari dan perendaman selama 4 hari. Penelitian ini menggunakan standar ASTM. Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahan stabilisasi menggunakan abu ampas tebu dapat memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah organik. Pada pengujian fisik seperti berat jenis dan kadar air optimum mengalami kenaikan serta indeks plastisitas mengalami penurunan setelah distabilisasi. Sementara pengujian mekanik, pada kondisi rendaman dan tanpa rendaman nilai CBR maksimum terjadi pada campuran 15%, yaitu sebesar 6,2 % dan 9,8%. Dari hasil CBR, tanah yang distabilisasi dengan abu ampas tebu dapat digunakan sebagai tanah dasar pada konstruksi jalan karena nilai CBR ≥ 6 %. Kata kunci : Abu ampas tebu, tanah organik, stabilisasi, CBR. ABSTRACT EFFECT OF THE ADDITION OF BAGASSE ASH AS A SOIL STABILIZER ON ORGANIC SOIL By DEDI IRAWAN Soil is related to the construction work, because soil serves as a foundation to support a construction. A construction or building is concerned in physical condition and soil mechanism. Stabilization method is one of methods to improve adverse soil properties that maybe caused by lower soil bearing capacity. Most of stabilization effort is using additive material. In this research will be use as alternative additive material to soil stabilization is beneficially of bagasse ash wich come from solid waste of sugar factory that unusefull well. Soil sample that being test in this research is organic soil from Rawa Sragi, Lampung Timur. Variation of solution concentration used in bagasse ash is 5%, 10% and 15%. Each of samples are cured in 14 days and soaked in 4 days. This research use standard of ASTM. As a results of laboratory research showed using bagasse ash as stabilizing agent can improve the physical and mechanical properties of organic soil. On phisically test are like specific gravity, optimum water content are increase and plasticity index are decrease after being stabilized. While on mechanically tested, on soaked and unsoaked condition, maximum CBR value were for 15 % mix concentration which is 6,2 % and 9,8 %. From CBR tested result, soil that has been stabilized with baggase ash can be used as a subgrade on road construction due to CBR value ≥ 6 %. Keywords : bagasse ash, organic soil, stabilization, CBR

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek:
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Sipil
Pengguna Deposit: UPT Perpustakaan Unila
Date Deposited: 11 Dec 2014 04:18
Terakhir diubah: 11 Dec 2014 04:18
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/5754

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir