UPAYA KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN BARANG MUATAN TRUK DENGAN MODUS OPERANDI BAJING LONCAT (Studi pada Polresta Bandar Lampung)

FITRIA AYU WIDYANTI, 1542011077 (2019) UPAYA KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN BARANG MUATAN TRUK DENGAN MODUS OPERANDI BAJING LONCAT (Studi pada Polresta Bandar Lampung). FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (28Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (943Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (944Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Salah satu jenis tindak pidana yang meresahkan masyarakat, khususnya supir angkutan barang adalah pencurian barang muatan truk dengan modus operandi bajing loncat. Kepolisian dalam hal ini melaksanakan dalam penanggulangan tindak pidana sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah upaya kepolisian dalam penanggulangan tindak pidana pencurian barang muatan truk dengan modus operandi bajing loncat? (2) Apakah faktor-faktor yang menjadi penghambat upaya kepolisian dalam penanggulangan tindak pidana pencurian barang muatan truk dengan modus operandi bajing loncat? Pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan empiris. Narasumber penelitian ini adalah Penyidik Satreskrim Polresta Bandar Lampung dan Dosen Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Unila. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka dan studi lapangan. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan: (1) Upaya penanggulangan tindak pidana pencurian barang muatan truk dengan modus operandi bajing loncat dilakukan oleh Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung melalui sarana non penal dan penal. Upaya non penal dilaksanakan dengan melaksanakan patroli pengamanan pada titik-titik kerawanan dan pemasangan kamera pengawas atau CCTV pada titik-titik jalan tertentu yang berpotensi terjadi pencurian barang muatan truk dengan modus operandi bajing loncat. Upaya penal dilaksanakan dengan penyelidikan dan penyidikan, yaitu upaya penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana pencurian barang muatan truk dengan modus operandi bajing loncat yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. (2) Faktor-faktor penghambat Upaya penanggulangan tindak pidana pencurian barang muatan truk dengan modus operandi bajing loncat adalah: Faktor penegak hukum, yaitu secara kuantitas masih kurangnya personil Penyidik Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung yang khusus melakukan penyidikan tindak pidana pencurian barang muatan truk dengan modus operandi bajing loncat. Faktor Sarana dan Prasarana, yaitu tidak adanya sarana laboratorium forensik sehingga penyidikan terkadang mengalami hambatan. Faktor masyarakat, Fitria Ayu Widyanti yaitu masih adanya ketakutan atau keengganan masyarakat untuk menjadi saksi dalam proses penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana pencurian barang muatan truk dengan modus operandi bajing loncat. Faktor budaya, yaitu masih digunakannya cara-cara kekeluargaan oleh masyarakat dalam penyelesaian perkara pidana Saran dalam penelitian ini adalah: (1) Aparat kepolisian disarankan untuk meningkatkan patroli dalam rangka pengamanan dan pengawasan terhadap lokasi- lokasi yang berpotensi menjadi tempat bagi pelaku untuk melakukan tindak pidana pencurian barang muatan truk dengan modus operandi bajing loncat. (2) Pengemudi truk disaranakan untuk memberikan pengamanan lebih terhadap barang angkutan muatannya, misalnya dengan menggunakan penutup bak truk yang kuat sehingga tidak mudah dibobol oleh para pelaku tindak pidana pencurian barang muatan truk dengan modus operandi bajing loncat. Kata Kunci: Upaya Penanggulangan, Pencurian, Bajing Loncat One type of crime that disturbs the public, especially the freight forwarder, is truckloads theft with modus operandi bajing loncat. The police in this case carry out in the handling of crimes in accordance with their main duties and functions. The problems in this study are: (1) What is the the police effort in handling criminal acts of truckloads theft with modus operandi bajing loncat? (2) What are the factors that inhibit the police effort in handling criminal acts of truckloads theft with modus operandi bajing loncat? The approach to the problem in this study uses a normative juridical approach and empirical approach. The resource persons of this study were Investigator Satreskrim, Bandar Lampung Police and Lecturer in the Criminal Law Section of Unila Law Faculty. Data collection is done by literature study and field studies. Data analysis in this study is qualitative analysis. The results of the research and discussion show: (1) The police effort in handling criminal acts of truckloads theft with modus operandi bajing loncat through non- reasoning and reasoning facilities. Non-reasoning efforts are carried out by carrying out security patrols at points of vulnerability and the installation of surveillance cameras or CCTV at certain road points that have the potential to truckloads theft with modus operandi bajing loncat . Reasoning efforts are carried out by investigation and investigation, namely the investigator's efforts in terms of and according to the manner stipulated in the law to search for and collect evidence with evidence that makes it clear about the crime of theft of truckloads of jumping modus operandi and to find the suspect. (2) The police effort in handling criminal acts of truckloads theft with modus operandi bajing loncat are: Factors in law enforcement, namely in quantity, there is still a lack of personnel from Bandar Lampung Police Investigators who specifically carry out criminal investigations into truckloads theft with modus operandi bajing loncat . Factors of Facilities and Infrastructure, namely the absence of forensic laboratory facilities so that investigations sometimes experience obstacles. Community factor, that is, there is still fear or reluctance by the public to become witnesses in the law enforcement process against the perpetrators of criminal acts of truckloads theft with modus operandi bajing loncat . Cultural factors, namely the use of family ways in the settlement of criminal cases Suggestions in this study are: (1) Police officers are advised to increase patrols in the context of security and supervision of locations that have the potential to become a place for perpetrators to commit theft of truckloads of goods with jumping modus operandi. (2) Truck drivers are advised to provide more security for their cargo, for example by using a strong truck cover so it is not easily broken into by the perpetrators of criminal acts of truckloads theft with modus operandi bajing loncat . Keywords: Efforts to Overcome, Theft, Bajing loncat

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 345 Hukum pidana
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: UPT . Teti Novianti
Date Deposited: 20 Apr 2022 05:06
Terakhir diubah: 20 Apr 2022 05:06
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/58399

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir