TRI MAY FRANSISCO, 1415021087 (2019) KAJIAN SIFAT TERMAL MATERIAL FASA BERUBAH UNTUK APLIKASI RUANGAN SEJUK. FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (64Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2528Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2529Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Dalam usaha memperoleh kenyamanan termal, banyak individu yang menggunakan Air Conditioner (AC) untuk pengkondisian ruangan. Penggunaan AC perlu mendapat perhatian khusus karena biaya operasional listrik yang cukup besar, AC yang mengandung klor (chlor) seperti freon atau CFC (chlor flour carbon) berpotensi pemanasan global. Phase Change Materials (PCM) merupakan bahan yang dapat ditempatkan pada partisi bangunan, yang dapat membantu pengkondisian udara pada bangunan. Pemilihan jenis PCM dengan menggunakan parafin dan minyak kelapa merupakan salah satu bahan penyimpan panas laten yang dapat diaplikasikan sebagai penyimpan panas. PCM minyak kelapa temperatur perubahan fasa sudah pada temperatur kenyamanan 23˚C, sedangkan PCM parafin temperatur perubahan fasanya tidak pada temperatur kenyamanan. Jadi PCM parafin harus dibuat dari pencampuran parafin jenis padat dan cair yang diperoleh komposisi parafin padat 4% dan cair 96%. Komposisi PCM parafin didapat dari uji T-history yang menghasilkan sifat termofisiknya. Lalu uji GCMS dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis senyawa apa saja yang terdapat pada PCM parafin. Kemudian PCM minyak kelapa dan parafin dialiri udara bertemperatur 20 ˚C dan berkecepatan 1,6 m/s, 2,4 m/s, dan 3,2 m/s diatas permukaan lapisan kontak aluminium dan plastik sebagai pembanding waktu yang dibutuhkan untuk PCM berubah fasa Hasil dari penelitian ini didapatkan perubahan fasa proses pendinginan dengan variasi lapisan aluminium pada PCM parafin campuran terbesar yaitu 23,33x10-2 ˚C/min dengan kecepatan 3,2 m/s, dan lapisan plastik laju pendinginan terbesar adalah 20x10-2 ˚C/min dengan variasi kecepatan 3,2 m/s. Sedangkan laju pendinginan minyak kelapa terbesar dari lapisan aluminium adalah 10,14x10-2 ˚C/min dengan variasi kecepatan udara 3,2 m/s, kemudian lapisan plastik laju pendinginan terbesar adalah 9,45x10-2 ˚C/min dengan variasi kecepatan udara 3,2 m/s. KataKunci: : Pemanasan Global, PCM, Parafin, Minyak Kelapa, Pengkondisian Udara In effort obtain thermal comfort, many individuals which use Air Conditioner for room conditioning. The use of air conditioning need special attention because the electricity operational costs are quite large. Air Conditioner which contains containing chlor such as freon or CFC (chlor flour carbon) has the potential to global warming. Phase Change Materials (PCM) are materials that can be placed on building partitions, which can control air conditioning in buildings. The selection of PCM types using paraffin and coconut oil is an example of a latent heat storage material that can be applied as a heat storage. The coconut oil PCM temperature change phase is at a comfort temperature of 23˚C, whereas the paraffin PCM temperature change phase is not at the comfort temperature. So paraffin PCM must be made from mixing solid and liquid paraffins obtained by 4% solid and 96% liquid paraffin compositions. The paraffin PCM composition was obtained from the T-history test which produced its thermophysical properties. Then the GCMS test is performed to determine the amount and type of compounds found in paraffin PCM. Then the coconut oil and paraffin PCM were given air temperature of 20˚C and a speed of 1.6 m/s, 2.4 m/s, and 3.2 m/s above the surface of the aluminum and plastic contact layer as a comparison time used for PCM changed phase. The results of this experiment showed that the phase change of the cooling process with the variation of the aluminum layer on the PCM paraffin mixture was the largest, 23.33x10-2 ˚C/min with air velocity of 3.2 m/s, and the largest plastic layer cooling rate is 20x10-2 ˚C/min with variations in air velocity of 3.2 m/s. Then the biggest cooling rate of coconut oil from the aluminum layer is 10.14x10-2 ˚C/min with variations in air velocity of 3.2 m/s, then the largest plastic coating cooling rate is 9.45x10-2 ˚C/min with variations in air velocity 3.2 m/s. Key Words:: Global Warming, PCM, Paraffin, Adsorbent, Coconut Oil, Air Conditioning.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Mesin |
Pengguna Deposit: | UPT . Desi Zulfi Melasari |
Date Deposited: | 19 Apr 2022 07:01 |
Terakhir diubah: | 19 Apr 2022 07:01 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/58828 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |