POLA DAN JARINGAN KOMUNIKASI BUDAYA SEBAMBANGAN (Studi pada Masyarakat Lampung Pepadun Pubian Telu Suku, Desa Padang Ratu, Gedong Tataan, Pesawaran)

IMRAN SUMARDI , 1516031011 (2022) POLA DAN JARINGAN KOMUNIKASI BUDAYA SEBAMBANGAN (Studi pada Masyarakat Lampung Pepadun Pubian Telu Suku, Desa Padang Ratu, Gedong Tataan, Pesawaran). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (49Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3608Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (3057Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Masyarakat adat Lampung terdiri dari dua kelompok yaitu masyarakat adat Pepadun dan Saibatin. Dalam ketentuan adat Lampung, perkawinan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu dengan cara rasan tuha (lamaran) ataupun dengan cara sebambangan (melarikan gadis). Pada penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti tentang bagaimana sebenarnya pola dan jaringan komunikasi pada budaya sebambangan yang ada di desa Padang Ratu, Pesawaran, sehingga budaya yang telah turun- temurun diwariskan oleh nenek moyang tersebut sampai saat ini masih dilaksanakan oleh masyrakat desa Padang Ratu, Pesawaran. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi pada budaya sebambangan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu: Tahap Pra-sebambangan adalah komunikasi dua arah, Tahap Sebambangan adalah komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah kemudian Pasca Sebambangan adalah komunikasi multi arah. Jaringan komunikasi budaya sebambangan Desa Padang Ratu Gedong Tataan Pesawaran membentuk sosiogram berbentuk layang- layang, dan membentuk satu klik. Hal ini terjadi karena komunikasi pada setiap tahap tidak memiliki pemimpin sebagai acuan melainkan informasi tersebar secara bergantian antara satu individu ke individu yang lain. Arus komunikasi tersebar bermula dari bagian bawah menuju bagian atas. Pada bagian bawah informasi hanya akan disampaikan secara pribadi antar individu tanpa melibatkan anggota kelompok lain, kemudian di bagian atas barulah informasi akan disebarkan ke anggota lain berdasarkan urutan atau tahapan proses sebambangan. Kata kunci: pola komunikasi, jaringan komunikasi, budaya sebambangan The indigenous people of Lampung consist of two groups, namely the Pepadun and Saibatin indigenous peoples. In the traditional provisions of Lampung, marriage can occur in two ways, namely by means of rasan tuha (proposal) or by means of sebambangan (running away the girl). In this study, researchers are interested in examining how the actual patterns and communication network in the sebambangan culture exist in the village of Padang Ratu, Pesawaran, so that the culture that has been passed down from generation to generation by the ancestors is still being carried out by the people of the village of Padang Ratu, Pesawaran. The method in this study used a qualitative descriptive research method. Sources of data in this study in the form of primary data and secondary data. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews and documentation of research results. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that the communication pattern in the Sebambangan culture is divided into three stages, namely: Pre-Sebambangan Stage is two way communication , Sebambangan Stage is one way communication and two way communication and then Post-Sebambangan is multi way communication. The sebambangan cultural communication network in Padang Ratu Gedong Village Tataan Pesawaran forms a kite-shaped sociogram, and forms a click. This happens because communication at each stage does not have a leader as a reference but information is spread alternately between one individual to another. The flow of communication spreads from the bottom to the top. At the bottom, information will only be conveyed personally between individuals without involving other group members, then at the top, the information will be disseminated to other members based on the sequence or stages of the balancing process. Keywords: communication pattern, communication network, sebambangan culture

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 380 Perdagangan, komunikasi, dan transportasi
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi
Pengguna Deposit: 2203136561 . Digilib
Date Deposited: 18 Apr 2022 03:09
Terakhir diubah: 18 Apr 2022 03:09
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/59811

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir