MUHAMMAD NAUFAL ATTHARIQ, 1858011033 (2022) HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK. FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (14Kb) | Preview |
|
File PDF
2. FILE SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1416Kb) |
||
|
File PDF
3. FILE SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1206Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Latar belakang: Gagal Ginjal Kronik merupakan kerusakan ginjal yang ditandai dengan atau tanpa adanya penurunan laju filtrasi glomerulus. Di Indonesia pada tahun 2018 persentase penderita gagal ginjal kronik yang berusia diatas 15 tahun yaitu sebesar 0,38% dan di Provinsi Lampung yaitu sebesar 0,37%. Ada 3 terapi pengganti ginjal dalam pengobatan penyakit gagal ginjal kronik yaitu transplantasi ginjal, peritoneal dialisis, dan hemodialisis. Terapi hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang paling sering dilakukan. Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa berkaitan dengan kualitas hidup, dimana terapi ini untuk mempertahankan hidup bukan untuk menyembuhkan. Untuk mencapai kualitas hidup yang baik memerlukan pengaturan diet untuk mencapai status gizi yang baik. Status gizi kurang pada pasien HD dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas hidup pada pasien hemodialisis. Metode: metode yang digunakan adalah survei analitik dengan desain cross sectional. Pada penelitian menggunakan sampel sebesar 66 responden yang menjalani terapi hemodialisis secara rutin 2 kali dalam 1 minggu. Hasil: Pasien gagal ginjal kronik di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek adalah terbanyak berada pada rentang usia 41-60 tahun (51.5%) dan berjenis kelamin laki- laki (56.06%), status gizi secara SGA terbanyak didapatkan pada pasien gagal ginjal kronik kategori gizi baik (48.4%), status gizi secara IMT terbanyak didapatkan pada pasien gagal ginjal kronik kategori normal (45.4%), dan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik terbanyak dalam kategori baik (72.7%). Hasil analisis bivariat menggunakan uji gamma diperoleh p-value sebesar 0.000 dengan kekuatan hubungan sebesar +0.51 untuk hubungan status gizi-SGA dengan kualitas hidup, dan +0.35 untuk hubungan status gizi-IMT dengan kualitas hidup. Kesimpulan: Terdapat hubungan Status gizi- SGA dan Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan kekuatan hubungan kuat, dan terdapat hubungan status gizi-IMT dan Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan kekuatan hubungan moderat Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis, Kualitas Hidup, Status Gizi ABSTRACT THE CORRELATION OF NUTRITIONAL STATUS AND QUALITY OF LIFE OF CHRONIC KIDNEY DISEASE PATIENTS UNDERGOING HEMODIALYSIS IN RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BY MUHAMMAD NAUFAL ATTHARIQ Background: Chronic kidney disease is a condition where the kidney suffers damage that can be indicated with or without a decrease glomerulus filtration rate. In Indonesia at 2018, the percentage of patients suffering from chronic kidney disease more than 15 years at 0,38% and in the Province of Lampung 0,37%. There are 3 kidney replacement therapies used to treat chronic kidney disease : kidney transplantation, peritoneal dialysis, and hemodialysis. Hemodialysis therapy is the most frequently used kidney replacement therapy. For patients of chronic kidney disease undergoing hemodialysis, hemodialysis is related to their quality of life as it is used to sustain life not for recovering from the condition. To attain better quality of life dietary planning to better the nutritional value is required. Poor nutritional status on HD patients can be a cause for lowering living quality of patients. Method: The method used is an analytical survey with cross-sectional study. Research used 66 respondents that are undergoing hemodialysis twice a week. Result: the most affected age group of Chronic kidney disease patients in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek are ages 41-60 (51.5%) and males (56.06%), the highest nutritional status according SGA was found in patients with chronic kidney failure in the good nutrition category (48.4%), most nutritional status based on the BMI was found in the normal category of patients with chronic kidney failure (45.4%), the quality of life of patients with chronic kidney failure was mostly in the good category (72.7%). The results of bivariate analysis using the gamma test obtained a p-value of 0.000 with a strength of +0.51 for the relationship between SGA nutritional status and quality of life, and +0.35 for the relationship between BMI nutritional status and quality of life. Conclusion: There is a strong correlation between SGA nutritional status and quality of life of chronic kidney disease patients, and a moderate correlation on IMT nutritional status and quality of life of chronic kidney disease Keywords : Chronic kidney disease, Hemodialysis, Quality of Life , Nutritional status
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | 2203605429 . Digilib |
Date Deposited: | 22 Apr 2022 00:34 |
Terakhir diubah: | 22 Apr 2022 00:34 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60344 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |