Bahtiar Yusuf Habibie, 1618011094 (2021) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BATANG POHON PISANG (Musa paradisiaca Linn) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II PADA KULIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague-Dawley. FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
Abstrak habibie - Bahtiar yusuf habibi.pdf Download (181Kb) | Preview |
|
File PDF
skripsi full tanpa lampiran new habibie (1) - Bahtiar yusuf habibi.pdf Restricted to Hanya staf Download (2349Kb) |
||
|
File PDF
skripsi full tanpa pembahasan dan lampiran new habibie (1) - Bahtiar yusuf habibi.pdf Download (1871Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Background: Burn injury is a response of affected tissues that caused by trauma. Banana stem extract (Musa paradisiaca Linn) contains glukocide, tannin, alkaloid, saponin, flavonoid and fenol that giving substantial advantages of wound healing. Method: This study is an experimental study using Posttest Only Control Group Design. There was thirty rats divided into 3 groups: negative control group (K-), silversulphadiazine group (P1), banana stem extract group (P2). Karayannopoulou score was used to evaluate wound healing score of these three groups. Result: One-Way ANOVA statistical result obtained p=0,000 for neovascularitation and Kruskal-Wallis statistical result obtained p=0,003 for inflammation cell, p=0,000 for collagen, and p=0,001 for reepithelization. Conclusion: there is an effect of banana stem (musa Paradisaca Linn) extract on the healing process of the white rats skin (Ratus Norvegicus) Sprague-Dawley line with second-degree burn injuries from the macroscopic aspect of diameter and granulation finding. The microscopic aspect such as inflamation, neovasuclar, collagen, and reepitel resulted that the group with banana stem (musa Paradisiaca Linn) extract (P2) has the most optimal effect compared to others. Keywords: Banana stem extract, second degree burn injury, wound healing Latar Belakang: Luka bakar merupakan respon lokal dari suatu jaringan akibat dari suatu trauma. Ekstrak batang pohon pisang (Musa paradisiaca Linn) memiliki kandungan glukosida, tanin dan alkaloid, saponin, flavonoid dan fenol yang memberikan aktivitas penyembuhan luka. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan Posttest Only Control Group Design dan dilakukan selama 15 hari pada 30 ekor tikus yang terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol negative (K-), kelompok silversulphadiazin (P1), dan kelompok ekstrak batang pohon pisang (P2). Penilaian skor mikroskopis mengacu pada skor Karayannopoulou. Data dianalisis dengan uji statistik One-Way Anova, Kruskal Wallis, dan Post Hoc LSD. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik One-Way ANOVA didapatkan nilai p=0,000 untuk neovaskularisasi, sedangkan berdasarkan hasil uji statistik Kruskal-Wallis didapatkan nilai p=0,003 untuk sel inflamasi, p=0,000 untuk kolagen, dan p=0,001 untuk reepitelisasi. Hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pada kelompok P2 (p<0,05). Simpulan: Terdapat pengaruh pada pemberian ekstrak batang pohon pisang (Musa paradisiaca Linn) terhadap proses penyembuhan luka bakar derajat II pada kulit tikus putih galur Sprague-Dawley dari aspek penilaian Makroskopis diameter dan Granulasi lebih kecil. Pada aspek Penilaian Mikroskopis yaitu sel inflamasi, neovaskular, kolagen dan reepitelisasi pada kelompok P2 yang di berikan ekstrak batang pohon pisang ( Musa Paradisiaca Linn.) menunjukan hasil yang lebih baik. Kata Kunci: ekstrak batang pohon pisang, luka bakar derajat 2, penyembuhan luka
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | UPT . Desi Zulfi Melasari |
Date Deposited: | 12 May 2022 01:42 |
Terakhir diubah: | 12 May 2022 01:42 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60870 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |