APLIKASI MATERIAL BERUBAH FASA PADA DINDING UNTUK MENURUNKAN BEBAN PENDINGINAN RUANGAN

MUHAMMAD HAWARI PERDANA, 1515021004 (2021) APLIKASI MATERIAL BERUBAH FASA PADA DINDING UNTUK MENURUNKAN BEBAN PENDINGINAN RUANGAN. FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT - Kak Dan (13).pdf

Download (135Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL - Kak Dan (15).pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2090Kb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Kak Dan (14).pdf

Download (1940Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Sebagai negara yang beriklim tropis, Indonesia memiliki beban termal yang relatif tinggi sehingga dapat mempengaruhi kenyamanan dalam beraktivitas di dalam ruangan. Untuk mencapai temperatur kenyamanan di dalam ruangan digunakan sistem pengkondisian udara yang berfungsi untuk menstabilkan suhu dan kelembapan udara di suatu ruangan tergantung kebutuhan yang diinginkan. Namun penggunaan AC memerlukan energi yang cukup besar, sehingga konsumsi energi listrik menjadi meningkat. Besarnya kontribusi AC pada konsumsi listrik ini memerlukan solusi untuk meminimalkan penggunaan energi listrik. Salah satu alternatif untuk menghasilkan udara yang dapat menghemat energi listrik adalah menggunakan sistem penyimpanan energi termal untuk mengurangi beban termal di dalam ruangan pada suatu bangunan. Salah satu penyimpanan energi termal yaitu dengan menggunakan material berubah fasa atau Phase Change Material (PCM). PCM dapat digunakan sebagai salah satu pengkondisian udara secara pasif, dapat digunakan juga untuk mengurangi beban termal pada ruangan. Pada sebuah bangunan, penggunaan PCM dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu salah satunya dengan memanfaatkan udara dingin yang terjadi pada malam hari. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan PCM dalam mengurangi beban termal ruangan. Pengujian ini di lakukan pada ruangan iii yang sudah terisolasi. Adapun variabel yang digunakan pada pengujian ini yaitu temperatur udara dingin yang masuk ke dalam ruangan dan beban termal yang ada di dalam ruangan. Variasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu untuk temperatur udara masuk adalah 18°C 20°C, 22°C dan utuk beban termal yaitu 200 watt, 400 watt, 600 watt dan 800 watt yang dilakukan selama 8 jam pengujian. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perubahan temperatur ruangan dan perpindahan panas PCM. Hasil dari pengujian PCM berupa minyak kelapa pada ruangan menunjukan bahwa semakin tinggi beban termal yang digunakan maka semakin tinggi temperatur ruangan yang dihasilkan dan semakin tinggi beban termal yang digunakan maka semakin besar perpindahan panas yang dihasilkan. Dari hasil pengujian ini dapat dilihat bahwa PCM belum mampu membantu menyerap termal ruangan bahkan PCM sendiri mempunyai panas yang ikut dilepaskan sehingga temperatur ruangan lebih tinggi dibandingkan ruangan tanpa menggunakan PCM. Kata Kunci: PCM, Minyak Kelapa, AC, Pendinginan As a tropical country, Indonesia has a relatively high thermal load so that it can affect comfort in indoor activities. To achieve the temperature of comfort in the room is used an air conditioning system that serves to stabilize the temperature and humidity of the air in a room depending on the desired needs. But the use of ac requires considerable energy, so that the consumption of electrical energy becomes increased. The magnitude of ac's contribution to electricity consumption requires solutions to minimize the use of electrical energy. One alternative to producing air that can save electrical energy is to use a thermal energy storage system to reduce the thermal load in the room in a building. One of the thermal energy storage is by Phase Change Material (PCM). PCM can be used as one of passive air conditioning, can also be used to reduce thermal load on the room. In a building, the use of PCM can be done by several methods, one of which is by utilizing cold air that occurs at night. The goal in this study was to find out the ability of PCM in reducing the thermal load of the room. This test is done in an v isolated room. The variables used in this test are the temperature of cold air that enters the room and the thermal load in the room. The variations used in this study are for incoming air temperature is 18 °C 20 ° C, 22 ° C and for thermal loads that are 200 watts, 400 watts, 600 watts and 800 watts conducted during 8 hours of testing. This research is intended to determine changes in room temperature and PCM heat transfer. Results from PCM testing in the form of coconut oil in the room showed that the higher the thermal load used, the higher the room temperature produced and the higher the thermal load used, the greater the heat transfer produced. From the results of this test it can be seen that PCM has not been able to help absorb the thermal of the room even PCM itself has heat that is released so that the room temperature is higher than the room without using PCM. Keywords: PCM, Coconut Oil, AC, Cooling

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Mesin
Pengguna Deposit: UPT . Meda Sulistiana
Date Deposited: 30 May 2022 07:02
Terakhir diubah: 30 May 2022 07:02
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62134

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir