CAHYO EKO PURNOMO, 1654071019 (2022) PERUBAHAN SIFAT KIMIA PELET TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT AKIBAT PROSES TOREFAKSI MENGGUNAKAN REAKTOR PUTAR. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK-ABSTRACT.pdf Download (17Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (3479Kb) |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBHASAN.pdf Download (3122Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Biomassa merupakan material organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis. Salah satu biomassa dengan jumlah yang sangat melimpah adalah limbah yang dihasilkan dari pengolahan kelapa kelapa sawit antara lain tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Pada dasarnya limbah TKKS hanya dijadikan mulsa alami atau hanya dibuang di kebun kelapa sawit. Cara pengolahan yang mengkonversikan menjadi pelet biomassa yang bentuk dan ukuran yang seragam masih sangat sedikit. Indonesia merupakan negara dengan tingkat kelembaban air yang tinggi sehingga pada produk biomassa berpotensi untuk menyerap air. Penyerapan biomassa sangat ditentukan dengan kemampuan menyerap air dari masing-masing material. Pada biopellet TKKS ini termasuk biomassa yang perlu suatu proses tambahan untuk membuat bioenergi pemanfaatannya lebih optimal, yaitu yang disebut proses torefaksi. Torefaksi merupakan salah satu proses termal untuk menjadikan pelet TKKS sebagai bahan bakar yang lebih optimum kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh torefaksi suhu dan waktu terhadap perubahan sifat kimia pelet TKKS. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yaitu, suhu dan waktu. Suhu torefaksi yang diterapkan adalah 220°C, 240°C, dan 260°C sedangkan waktu torefaksi adalah 15, 25, dan 35 menit. Proses torefaksi pelet dilakukan menggunakan tabung reaktor berdiameter 14 cm dan panjang 15 cm. Reaktor berputar dengan 24 rpm pada poros penyangga berkat bantuan pemutar dinamo. Pengujian pelet TKKS yang meliputi perubahan komposisi sifat kimia seperti hemiselulosa, selulosa, lignin, zat ektraktif, serta beberapa sifat fisika seperti kadar air, kadar abu, dan daya serap air. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air pelet menurun dari 10,04% menjadi 1,03%. Uji daya serap air juga menunjukkan bahwa pelet yang ditorefaksi lebih tahan terhadap air, sehingga akan sangat menguntungkan ketika pelet disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama.Dari hasil penelitian torefaksi pelet TKKS menggunkan tabung reaktor putar menunjukan kondisi paling optimum adalah pada suhu perlakuan torefaksi 260°C dengan waktu 25 menit. Torefaksi menyebabkan penurunan yang signifikan pada kandungan selulosa dari 43,69% menjadi 23,03%, hemiselulosa mengalami penurunan yang kecil dari 19,27% menjadi 18,26%, dan mengalami peningkatan yang signifikan pada kandungan lignin yaitu dari 18,06% menjadi 38,34%. Torefaksi dengan tabung reaktor dapat meningkatkan kualitas pelet TKKS dan meningkatkan nilai tambah produk. Kata kunci: Biopellet, biomassa, pelet TKKS, torefaksi.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknik Pertanian |
Pengguna Deposit: | 2203329813 . Digilib |
Date Deposited: | 03 Jun 2022 02:26 |
Terakhir diubah: | 03 Jun 2022 02:26 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62451 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |