KETIKA MENJADI PETANI KAWE DILAHAN NEGARA: KAJIAN FENOMENOLOGI PETANI SEMENDO DI WAY TENONG LAMPUNG BARAT

Yova Merta Linda, 1746011004 (2021) KETIKA MENJADI PETANI KAWE DILAHAN NEGARA: KAJIAN FENOMENOLOGI PETANI SEMENDO DI WAY TENONG LAMPUNG BARAT. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK-ABSTRACT - Rocket Digital (33).pdf

Download (2964Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL - Rocket Digital (78).pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2805Kb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Rocket Digital (78).pdf

Download (2808Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kehidupan petani kawe etnis Semendo di Kecamatan Way Tenong Lampung Barat masih berada pada kategori miskin sehingga dalam melakukan pengelolaan kawe masyarakatt sangat tergantung dengan bantuan tengkulak sehingga antara modal dan hasil panen sering tidak sesuai dikarenakan hasil panen yang dbeli oleh tengkulat tidak sesuai dengan harga pasaran. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji kehidupan petani kawe dalam memaknai hidup sebagai petani yang menumpang di lahan negara, untuk mengkaji hubugan petani kawe dengan para tengkulak kawe yang ada di Kecamatan Way Tenong Lampung Barat dan untuk mengkaji hubungan kuasa petani dengan pihak Perhutani di Kecamatan Way Tenong Lampung Barat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan jumlah informan sebanyak 8 orang, sedangkan teknik penggupulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Proses analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini adalah (1) Kehidupan petani kawe Kecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat masih berada dalam kemiskinan, masih banyak penduduk di wiayah Kecamatan Way Tenong yang masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. (2) Hubugan petani kawe dengan para tengkulak kawe yang ada di Kecamatan Way Tenong Lampung Barat cukup baik hal itu terlihat dari cara petani kawe memelihaa hubungan dengan tengkulak dengan menunjukkan sikap loyal hal itu dikarenakan petani kawe memiliki sikap menggantungkan diri, menerima harga rendah, dan mudah dieksploitasi oleh tengkulak. (3) Hubungan antara petani kawe selaku pihak yang diberikan kuasa untuk mengelola hutan atau lahan dengan pihak pihak perhutani berjalan cukup baik, hal itu dikarenakan pihak perhutani selaku pemilik lahan sudah memberikan sosialisasi atau himbauan kepada seluruh petani kawe tentang hak dan kewajiban para petani kawe terkait dengan aturan jika ingin melakukan pengelolaan hutan menjadi lahan produksi. Kata Kunci: Petani Kawe, Fenomenologi The life of semendo ethnic kawe farmers in Way Tenong Lampung Barat district is still in the poor category so that in managing kawe masyarakatt is very dependent on the help of middlemen so that between capital and crop yields are often not appropriate because the harvest purchased by tengkulat is not in accordance with the market price. The purpose of this study is to examine the lives of kawe farmers in interpreting life as farmers who hitchhike on state land, to examine the hubugan of kawe farmers with kawe middlemen in Way Tenong Lampung Barat District and to examine the relationship of farmers' power with perhutani in Way Tenong Lampung Barat District. This research method uses qualitative methods with phenomenological approaches, with the number of informants as many as 8 people, while data- scrolling techniques use interviews, observations and documentation. The process of data analysis through data reduction, presentation of data and withdrawal of conclusions. The results in this study are (1) The lives of farmers in Way Tenong District of West Lampung Regency are still in poverty, there are still many residents in Way Tenong District who still have difficulty in meeting daily needs. (2) Hubugan kawe farmers with kawe middlemen in Way Tenong Lampung Barat District is quite good it is seen from the way kawe farmers have a relationship with middlemen by showing a loyal attitude because kawe farmers have an attitude of hanging themselves, accept low prices, and are easily exploited by middlemen. (3) The relationship between kawe farmers as parties who are given the power to manage forests or land with the farmers is going quite well, it is because the farmers as land owners have given socialization or appeals to all kawe farmers about the rights and obligations of kawe farmers related to the rules if they want to manage forests into production land. Keywords: Kawe Farmers, Phenomenology

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Sosiologi
Pengguna Deposit: UPT . Rukiah
Date Deposited: 03 Jun 2022 07:42
Terakhir diubah: 03 Jun 2022 07:42
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62527

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir