Reyhan Nurfazri Bangsawan, 1516031071 (2021) EKSISTENSI DAN ANALISIS SIMBOLIS ALAT MUSIK TRADISIONAL LAMPUNG GAMOLAN PEKHING (CETIK) (Studi Kasus Kelompok Pelestari Sanggar Bunga Mayang). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK - Mahasiswa Unila (17).pdf Download (169Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL - Mahasiswa Unila (16).pdf Restricted to Hanya staf Download (4Mb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Mahasiswa Unila (17).pdf Download (4Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana eksistensi alat musik tradisional lampung gamolan pekhing (cetik)? dan bagaimana analisis simbolis alat musik tradisional lampung gamolan pekhing (cetik)?. Kesenian Gamolan dalam perkembangannya untuk saat ini mulai terkikis dengan adanya pengaruh hetegrogenitas budaya dan teknologi. Pada dasarnya gamolan memiliki keunikan dilihat dari alat musik bambu yang menghasilkan suara yang mirip dengan gambang jawa. Menjadi sebuah ketertarikan peneliti dalam meneliti terkait dengan ekistensi dan simbol yang terkandung dalam alat musik gamolan pekhing cetik. Menggunakan teori Struktural Fungsional dan Teori Simbol, dengan pendekatan kualitatif, tipe analisis deskriptif metode penelitian studi kasus (case study), Hasil penelitian yaitu eksistensi alat musik tradisional gamolan pekhing “cetik” saat ini telah berkembang dan memiliki nilai besar dimasyarakat, hal ini dapat dibuktikan dengan ekstranya dorongan pemerintah dalam memasukan seni dan budaya asli Lampung dalam muatan lokal kesenian bagi generasi muda dan pelajaran sekolah. Analisis simbolis yang terdapat pada alat musik gamolan pekhing cetik dapat terbagi menjadi dua bagian simbol tabuhan. Dalam klasifikasinya tabuhan tersebut ialah tabuhan adat dan tabuhan rakyat. Tabuhan adat merupakan tabuhan yang diperuntukan bagi kerjaan untuk mengiring bentuk upacara adat di kerjaan paksi sekala brak lampung barat. Kata Kunci : Eksistensi, Analisis Simbol, Alat Musik Tradisional, Gamolan Pekhing “Cetik”. The purpose of this study is to find out how the existence of traditional Lampung musical instruments, gamolan pekhing (cetik) exists? and how is the symbolic analysis of the traditional Lampung musical instrument gamolan pekhing (cetik)?. Gamolan art in its development for now is starting to erode with the influence of cultural and technological heterogeneity. Basically, the gamolan is unique, seen from the bamboo musical instrument that produces a sound similar to the Javanese xylophone. It has become a researcher's interest in researching related to the existence and symbols contained in the gamolan pekhing cetik musical instrument. Using Structural Functional theory and Symbol Theory, with a qualitative approach, descriptive analysis type case study research method (case study), The results of the study are the existence of the traditional musical instrument gamolan pekhing "cetik" has now developed and has great value in society, this can be proven with the government's extra encouragement to include Lampung's original arts and culture in local content, arts for the younger generation and school lessons. The symbolic analysis contained in the gamolan pekhing cetik musical instrument can be divided into two parts of the wasp symbol. In its classification, the wasps are traditional wasps and folk wasps. The traditional wasp is a wasp that is intended for work to accompany the form of traditional ceremonies in the work of Paksi Sekala, West Lampung. Keywords: Existence, Symbol Analysis, Traditional Musical Instruments, Gamolan Pekhing "Cetik".
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi |
Pengguna Deposit: | UPT . Neti Yuliawati |
Date Deposited: | 06 Jun 2022 03:41 |
Terakhir diubah: | 06 Jun 2022 03:41 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62591 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |