PELARUTAN FOSFOR DARI BATUAN FOSFAT DENGAN MENGGUNAKAN AIR LIMBAH INDUSTRI TAHU

Koko Pujianto, 0714071047 (2014) PELARUTAN FOSFOR DARI BATUAN FOSFAT DENGAN MENGGUNAKAN AIR LIMBAH INDUSTRI TAHU. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRACT.pdf

Download (51Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (49Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
COVER DALAM.pdf

Download (94Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
COVER LUAR.pdf

Download (59Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (120Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR ISI.pdf

Download (122Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf

Download (80Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (99Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
HALAMAN PERSETUJUAN.pdf

Download (104Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
MOTO.pdf

Download (72Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PERNYATAAN.pdf

Download (105Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf

Download (71Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf

Download (71Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SANWACANA.pdf

Download (95Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB I.pdf

Download (101Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB II.pdf

Download (258Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB III.pdf

Download (196Kb) | Preview
[img] File PDF
BAB IV.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (500Kb)
[img]
Preview
File PDF
BAB V.pdf

Download (82Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (92Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Pupuk merupakan kebutuhan utama dalam menunjang produksi pertanian. Kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk bersubsidi dibandingkan dengan pupuk yang tidak disubsidi oleh Pemerintah. Di sisi lain, Pemerintah perlu melakukan penjatahan pupuk subsidi di tiap-tiap daerah. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan pupuk-pupuk anorganik bersubsidi dikarenakan jumlahnya yang belum sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan pupuk-pupuk alternatif dengan bahan baku yang tersedia secara lokal dapat menjadi solusi yang dapat diandalkan. Dengan memanfaatkan bahan baku berbasis lokal, maka harga produksi pupuk dan transportasi menjadi lebih rendah sehingga petani akan tertolong untuk mendapatkan pupuk dengan harga yang terjangkau. Salah satu contoh pupuk yang bahan bakunya tersedia secara lokal adalah pupuk fosfat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh variabel penambahan limbah tahu terhadap kelarutan fosfat dari bahan baku batuan fosfat. Metode perendaman yang digunakan adalah perendaman batuan fosfat menggunakan limbah cair industri tahu dengan satu kali perendaman, perlakuan pengulangan perendaman, dan dengan perlakuan volume limbah yang berbeda. Batuan fosfat yang telah dihaluskan dengan ukuran 100 mesh dan 200 mesh direndam dengan limbah cair industri tahu sesuai dengan metode perendaman yang ditentukan kemudian dioven dan di analisis P terlarut dan reduksi ukuran yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pH terendah diperoleh dari air limbah tahu yang telah tercampur asam cuka yaitu sebesar 3,71. Hasil analisis kadar P terlarut batua fosfat, pada perlakuan satu kali perendaman dapat di ketahui bahwa terjadi peningkatan P terlarut sejak hari pertama perendaman. Rata-rata peningkatan P terlarut sebesar ± 35%. Dari analisis yang telah dilakukan, nilai P terlarut yang di peroleh masih sangat kecil di bandingkan dengan kandungan P total yang ada. Hal ini dikarenakan pH Limbah Cair Industri Tahu setelah perendaman mengalami peningkatan. Upaya untuk meningkatkan kadar P terlarut batuan fosfat, dilakukan dengan cara menambah pengulangan rendaman. Kecenderungan kadar P terlarut sedikit meningkat. Hal ini, dilihat dari pH larutan yang cenderung masih tinggi (mendekati netral) yaitu sebesar 6,63. Kemudian dilakukan upaya penambahan volume air limbah perendaman untuk meningkatkan kadar P terlarut. Hasil analisis kadar P terlarut Batu fosfat, setelah direndam dengan penambahan volume air limbah menunjukkan adanya peningkatan P terlarut. Dari hasil pengukuran pH larutan diduga bahwa semakin banyak volume air limbah yang digunakan untuk merendam, pH larutan akan semakin menurun, dan P terlarut yang dihasilkan jauh lebih tinggi. Abstract Bahasa Inggris Fertilizer is an essential requirement to support agricultural production. Most farmers prefer to use subsidized fertilizer than fertilizer which is not subsidized by the Government. On the other hand, the Government needs to do the rationing fertilizer subsidy in each region. This leads to the shortage of subsidized inorganic fertilizers in some location limited. Development of alternative fertilizers with raw materials locally available can be a reliable solution. By utilizing locally-based raw materials, the production of fertilizer and transport cost will be lower so that farmers will be helped to get fertilizer at affordable cost. One example of fertilizer raw materials are locally available phosphate fertilizer. The purpose of this research is to study the effect of the waste tofu variable addition in the solubility of the phosphate raw material phosphate rock. Immersion method used phosphate rock using immersion liquid industrial waste out with one immersion, multiple replications of immersion, and with different volumes of waste treatment. Phosphate rock that has been smoothed with a size of 100 mesh and 200 mesh soaked with liquid industrial waste out in accordance with the method prescribed immersion then roasted and P analized solube and the resulting reduction in size. The results showed that the lowest pH obtained from tofu wastewater which has mixed by vinegar equal to 3.71. The results of the P dissolved analysis rock phosphate, at one time soaking treatment was known that there was an increasing in P dissolved from the first day of immersion. The average increase of dissolved P by ± 35%. From the analysis that has been done, the P dissolved value obtained was in a very small comparison with the existing total P content. This is because of the increasing pH of the Liquid Waste Tofu Industry after immersion. The Efforts to increase the P content of dissolved phosphate rock, was done by adding the marinade repetition. The tendency of dissolved P levels increased slightly. It is, seen from the pH of the solution which tends to be high (near neutral) that is equal to 6.63. Then the volume addiction of wastewater immersion to increase levels of P dissolved. The results of the P dissolved phosphate stones analysis, after being soaked with the addition of the waste water volume showed an increase in P dissolved. From the measurement of pH, it was suspected that the more the volume of waste water used for soaking, the pH of the solution will decrease, and the resulting soluble P is much higher.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek:
> Karya Karya Umum = 000
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknik Pertanian
Pengguna Deposit: 5076816 . Digilib
Date Deposited: 31 Dec 2014 03:57
Terakhir diubah: 31 Dec 2014 03:57
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6301

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir