MAKNA SIMBOL PESAN SESERAHAN DALAM PROSESI DATANG BESAGH PADA ADAT PERKAWINAN MARGA MESUJI LAMPUNG (Studi pada Masyarakat Marga Mesuji Lampung yang Tinggal di Kecamatan Banjar Margo, Tulang Bawang, Lampung)

Pazheza, Urba (2022) MAKNA SIMBOL PESAN SESERAHAN DALAM PROSESI DATANG BESAGH PADA ADAT PERKAWINAN MARGA MESUJI LAMPUNG (Studi pada Masyarakat Marga Mesuji Lampung yang Tinggal di Kecamatan Banjar Margo, Tulang Bawang, Lampung). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (247Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2333Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1434Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna simbol pesan komunikasi yang terdapat pada seserahan dalam prosesi datang besagh pada adat perkawinan marga Mesuji yang tinggal di kecamatan Banjar Margo dan mencari tahu apakah ada perbedaan makna simbol pesan pada seserahan dalam prosesi datang besagh pada adat perkawinan marga Mesuji yang tinggal di kecamatan Banjar Margo kabupaten Tulang Bawang dengan masyarakat marga Mesuji yang tinggal di desa Wiralaga kabupaten Mesuji. Penelitian ini dilakukan didua lokasi yakni di kecamatan Banjar Margo dan di desa Wiralaga, dengan total informan sebanyak 11 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif serta pengumpulan dengan wawancara, dokumentasi, observasi dan kajian teori. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Secara keseluruhan seserahan atau bahan adat dalam prosesi datang besagh ini merupakan simbol penghormatan serta ungkapan doa dan restu dari keluarga besar kedua belah pihak untuk pengantin yang sukar diungkapkan secara langsung terlihat dari makna-makna yang tersemat dalam bahan adat yang digunakan mulai dari kemingan yang menyimbolkan penghormatan, lemang menyimbolkan kejujuran, pinang tandanan dan sie carangan yang menyimbolkan kesepakatan keluarga, wajik dan dodol bermakna doa dan harapan, sagon memiliki arti nasihat, dan sipenyenang menyimbolkan pembuktian mempelai laki-laki. Selain itu, disimpulkan juga bahwa pemaknaan dan bahan adat yang digunakan oleh masyarakat marga Mesuji yang tinggal di kecamatan Banjar Margo dan desa Wiralaga sama karna desa Wiralaga adalah induk adat istiadat Mesuji khususnya masyarakat marga Mesuji yang tinggal di kecamatan Banjar Margo sehingga apapun yang disepakati di desa Wiralaga mengenai adat istiadat maka masyarakat Mesuji yang ada di kecamatan Banjar Margo harus mengikutinya tentunya atas dasar kesepakatan bersama antara tokoh adat. Kata kunci : adat perkawinan, bahan adat, Marga Mesuji, seserahan This study aims to understand the meaning of the communication message symbols contained in the seserahan in the procession of datang besagh on the customary marriage of the Mesuji clan living in the Banjar Margo sub-district and find out whether there is a difference in the meaning of the message symbol on the seserahan in the datang besagh procession in the traditional marriage of the Mesuji clan who live in Banjar Margo sub-district, Tulang Bawang district, with the Mesuji clan community living in Wiralaga village, Mesuji district. This research was conducted in two locations, namely in Banjar Margo sub-district and in Wiralaga village with 11 informants using a qualitative descriptive approach as well as collecting by interviews, documentation, observation and theoretical studies. Based on the results of the study, it can be concluded that overall the seeserahan or bahan adat in the datang besagh procession are a symbol of respect and expressions of prayer and blessing from the extended family of both parties for the bride and groom, as can be seen from the meanings embedded in the bahan adat used starting from kemingan which symbolizes respect, lemang symbolizes honesty, pinang tandanan and sie carangan which symbolizes family agreements, wajik and dodol symbolizes prayer and hope, sagon symbolizes advice, and sipenyenang symbolizes proof of the groom. In addition, it was also concluded that the meaning and bahan adat used by the Mesuji clan people living in Banjar Margo sub-district and Wiralaga village were the same because Wiralaga village is the parent of Mesuji customs, especially the Mesuji clan community living in Banjar Margo sub-district, so whatever is agreed upon in the village Wiralaga regarding customs, the Mesuji community in the Banjar Margo sub-district must follow it, of course, on the basis of mutual agreement between traditional leaders. Keywords : bahan adat, Mesuji clan, seserahan, traditional marriage

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 380 Perdagangan, komunikasi, dan transportasi
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi
Pengguna Deposit: 2203121732 . Digilib
Date Deposited: 23 Jun 2022 08:58
Terakhir diubah: 23 Jun 2022 08:58
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63605

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir