BELLA ILLAHI BANGSARATU, 1516071052 (2022) HUBUNGAN BILATERAL PERTAHANAN INDONESIA-RUSIA PASCA TERBITNYA UU NO. 7 TAHUN 2019 TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN KERJA SAMA INDONESIA-RUSIA DI BIDANG PERTAHANAN. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (20Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (824Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (524Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Ketergantungan pasokan senjata dari Barat membuat dukungan bagi pertahanan Indonesia terdampak ketika Indonesia dituduh melakukan pelanggaran HAM di Papua tahun 2003 karena embargo persenjataan oleh AS dan Inggris. Hal ini mendorong pendekatan Indonesia ke Rusia sebagai alternatif pemasok senjata dan bersambut dengan pendekatan perdagangan senjata oleh Rusia, Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teori kerja sama internasional, dan konsep hubungan bilateral untuk menganalisis data sekunder yang dirujuk dari situs resmi SIPRI dan Global Firepower, situs Pemerintah Indonesia dan Rusia, dan situs bonafit lainnya. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan kepustakaan dan dokumentasi dengan teknik analisis melalui tahapan reduksi data, penyajian, dan verifikasi. Adapun penelitian ini berfokus pada hubungan timbal balik dan fokus dalam kerja sama bilateral pertahanan antara Indonesia-Rusia termasuk kepentingan nasional masing-masing negara. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hubungan bilateral di bidang pertahanan Indonesia-Rusia semakin intens dengan rutinnya kunjungan kenegaraan, kerja sama teknis militer, Forum Konsultasi Bilateral untuk memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara. Meskipun awalnya Rusia menerapkan pendekatan perdagangan untuk persenjataan terhadap Indonesia dan refokus strategi politik luar negeri namun setelah resminya UU. No. 7 Tahun 2019, Rusia menyatakan bahwa kerja sama dengan Indonesia adalah tren positif. Indonesia yang sedari awal mendekati Rusia untuk pasokan persenjataan, kemudian menginginkan produksi senjata bersama. Fokus kerja sama pertahanan keduanya mengarah kepada pertahanan berkenaan dengan Teknologi Informasi Komunikasi, yaitu keamanan informasi internasional dan keamanan siber termasuk perlindungan HAKI untuk senjata. Kata kunci: hubungan bilateral, UU. No. 7 Tahun 2019, pengesahan persetujuan kerja sama pertahanan, Indonesia, Rusia Dependence on weapons supplies from the West made support for Indonesia's defense impacted when Indonesia was accused of human rights violations in Papua year 2003 due to an arms embargo by the US and Britain. This encourages Indonesia's approach to Russia as an alternative arms supplier which Russia initially welcomed as an arms trade. This research uses a descriptive qualitative method with the theory of international cooperation, and the concept of bilateral relations for analyzing secondary data referred to the official website of SIPRI and Global Firepower, the official website of the Government of Indonesia and Russia, and another bona fide site. This research data collection technique uses literature and documentation with analytical techniques through the stages of data reduction, presentation, and verification. This research focuses on the reciprocal relationship and orientation in bilateral defense cooperation between Indonesia and Australia, including the national interests of each country. The results of the study conclude that bilateral relations in the defense sector between Indonesia and Russia are getting more intense with regular state visits, Military Technical Cooperation, Bilateral Consultation Forum to strengthen defense cooperation between the two countries. Although initially Russia applied a trade approach to weapons against Indonesia and reoriented its foreign policy strategy. Meanwhile, after the enactment of the Law. No. 7 of 2019, Russia stated that cooperation with Indonesia was a positive trend. Indonesia, which from the beginning approached Russia for weapons supplies, then wanted joint weapons production. The orientation of defense cooperation between the two is towards defense aspect relating to Information and Communication Technology, which are international information security and cyber security, including the protection of intellectual property rights for weapons. Keywords: bilateral relations, Law. No. 7 of 2019, ratification of defense cooperation agreements, Indonesia, Russia
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi S1-Hubungan Internasional |
Pengguna Deposit: | 2203195481 . Digilib |
Date Deposited: | 24 Jun 2022 06:50 |
Terakhir diubah: | 24 Jun 2022 06:50 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63738 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |