Fransiska Teresa Hutama, 1616031019 (2022) PERSEPSI PENYANDANG TUNARUNGU TERHADAP FILM YANG MENGGUNAKAN BAHASA ISYARAT BISINDO DAN SIBI DALAM BERKOMUNIKASI (Studi Persepsi Film Ayah Mengapa Aku Berbeda dan Cerita Sunyi Untuk Penyandang Tunarungu Gerkatin Bandar Lampung). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (150Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2364Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2363Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Bahasa isyarat sebagai pengganti bahasa lisan pada komunikasi tunarungu, fenomena yang terjadi pada komunikasi tunarungu merupakan salah satu bentuk komunikasi yang bersifat nonverbal, yakni dengan menggunakan bahasa dan simbol-simbol untuk menunjang berjalannya komunikasi. Terdapat film yang mengangkat cerita tentang kehidupan sebagai penyandang tunarungu yaitu, film Ayah Mengapa Aku Berbeda dan Cerita Sunyi. Dalam sebuah film akan terdapat simbol-simbol untuk menyampaikan makna dan pesan yang terkandung dalam film. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyandang tunarungu dalam memaknai simbol-simbol komunikasi serta isi pesan pada film “Ayah Mengapa Aku Berbeda” dan “Cerita Sunyi” juga untuk mengetahui persepsi penyandang tunarungu pada film tersebut dengan menggunakan bahasa isyarat BISINDO dan SIBI. Pada penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori interaksionisme simbolik. Hasil dari penelitian ini menghasilkan penyandang tunarungu dapat memaknai 6 simbol komunikasi dari film “Ayah Mengapa Aku Berbeda” yang menggunakan bahasa isyarat SIBI dan 6 simbol komunikasi dari film “Cerita Sunyi” yang menggunakan bahasa isyarat BISINDO. Persepsi penyandang tunarungu menimbulkan reaksi yang mengarah ke persepsi positif. Bahasa isyarat yang mudah di pahami oleh penyandang tunarungu ialah BISINDO, hal tersebut dikarenakan BISINDO merupakan bahasa ibu bagi penyandang tunarungu. BISINDO merupakan bahasa isyarat yang lebih sering di pakai untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan SIBI biasa digunakan di sekolah-sekolah khusus. Kata kunci: Bahasa isyarat, Persepsi, Simbol Komunikasi, Film, Tunarungu Sign language as a substitute for spoken language in deaf communication, the phenomenon that occurs in deaf communication is one form of nonverbal communication, namely by using language and symbols to support the passage of communication. There are films that tell stories about life as a deaf person, namely, Father Why I'm Different and The Silent Story. In a film there will be symbols to convey the meaning and message contained in the film. This study aims to determine the deaf people in interpreting communication symbols and the content of messages in the films "Father Why I'm Different" and "The Silent Story" as well as to determine the perception of deaf people in the film by using sign language BISINDO and SIBI. This research uses qualitative research type. The theory used in this study is the theory of symbolic interactionism. The results of this study resulted in deaf people being able to interpret 6 communication symbols from the film "Father Why I'm Different" which uses SIBI sign language and 6 communication symbols from the film "The Silent Story" which uses BISINDO sign language. Perceptions of deaf people cause reactions that lead to positive perceptions. The sign language that is easily understood by the deaf is BISINDO, this is because BISINDO is the mother tongue for the deaf. BISINDO is a sign language that is more often used to communicate in everyday life, while SIBI is commonly used in special schools. Keywords: Sign Language, Perception, Communication Symbols, Film, Deaf
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 380 Perdagangan, komunikasi, dan transportasi |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi |
Pengguna Deposit: | 2208625255 . Digilib |
Date Deposited: | 29 Sep 2022 07:05 |
Terakhir diubah: | 29 Sep 2022 07:05 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/66390 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |