KEMAMPUAN KONSORSIUM BAKTERI TERPILIH DENGAN BERBAGAI BAHAN PEMBAWA TERHADAP KECEPATAN DEKOMPOSISI SULUR NANAS

TEUKU AGUNG SAPUTRA, 1414121227 (2021) KEMAMPUAN KONSORSIUM BAKTERI TERPILIH DENGAN BERBAGAI BAHAN PEMBAWA TERHADAP KECEPATAN DEKOMPOSISI SULUR NANAS. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - ALLIF PRINTING.pdf

Download (1450Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL - ALLIF PRINTING.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1133Kb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN - ALLIF PRINTING.pdf

Download (1450Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Saat ini produksi nanas di Indonesia berlimpah, khususnya di Provinsi Lampung karena perkembangan industri nanas yang meningkat berdampak juga dengan jumlah limbah yang dihasilkan dan berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber pupuk organik. Sulur nanas menjadi permasalahan tersendiri karena sulit terdekomposisi. Dalam pengaplikasian konsorsium MOL dibutuhkan suatu bentuk formulasi minimal ada dua yaitu media pembawa dan bahan aktif. Diperlukan mikroorganisme untuk dapat membantu mempersingkat proses dekomposisi, disamping itu banyak faktor yang berpengaruh terhadap pengomposan diantaranya kebutuhan nutrisi untuk mikroorganisme salah satunya yaitu media pembawa (Media pembawa yang digunakan adalah tepung ikan, kedelai, dan rajungan). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, dengan 2 faktor yaitu asal konsorsium bakteri; kontrol (K0), Rimpang Nanas (K1), Tandan Kosong Kelapa Sawit (K2), gabungan RN+TKKS (K3), dan bahan pembawa; kontrol (B0), tepung ikan (B1), tepung rajungan (B2), tepung kedelai (B3) dengan 3 ulangan, sehingga diperoleh 48 satuan percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan laju dekomposisi isolat bakteri terpilih dengan pemberian sumber bahan energi terhadap sulur nanas. Teuku Agung Saputra Hasil penelitian menunjukkan konsorsium bakteri gabungan dengan tanpa tepung (K3B0) dan konsorsium bakteri TKKS dengan tepung rajungan (K2B2) memiliki nilai konstanta dekomposisi tertinggi masing-masing -0,0073 dan -0,0072 dengan waktu paruh masing-masing 95 dan 96 hari masa inkubasi dibandingkan dengan kontrol dan perlakuan lainnya. Jenis tepung rajungan (B2) dapat meningkatkan laju dekomposisi tertinggi pada semua perlakuan konsorsium bakteri (K1, K2, K3) kecuali pada perlakuan dengan tanpa konsorsium bakteri (K0) yang menunjukkan tepung ikan (B1) memiliki pengaruh tinggi dibandingkan dengan tepung rajungan (B2). Tidak terdapat interaksi antara jenis konsorsium bakteri terpilih dengan sumber bahan energi terhadap susut bobot. Kata Kunci : Kompos, konsorsium, laju dekomposisi, media pembawa, MOL, waktu paruh

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: AM.d Firlia Hidayah
Date Deposited: 10 Jan 2023 08:39
Terakhir diubah: 10 Jan 2023 08:39
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68161

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir