KEANEKARAGAMAN JENIS MAMALIA KECIL PADA LAHAN AGROFORESTRI DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH) BATUTEGI, PROVINSI LAMPUNG

Albar Bagas Putra, 1814151034 (2022) KEANEKARAGAMAN JENIS MAMALIA KECIL PADA LAHAN AGROFORESTRI DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH) BATUTEGI, PROVINSI LAMPUNG. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG. (Submitted)

Preview	File PDF ABSTRACK.pdf Download (317Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (3684Kb)
Preview	File PDF SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1903Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK KEANEKARAGAMAN JENIS MAMALIA KECIL PADA LAHAN AGROFORESTRI DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH) BATUTEGI, PROVINSI LAMPUNG Oleh Albar Bagas Putra KPH Batutegi sebagai salah satu habitat alami bagi flora dan fauna yang masih tersisa di Provinsi Lampung banyak mengalami alih fungsi lahan. Hal ini akan mengganggu keberadaan satwa liar salah-satunya hewan mamalia kecil. Pentingnya fungsi mamalia kecil sebagai bio indikator suatu kawasan. Belum adanya penelitian mengenai keanekaragaman jenis mamalia kecil di KPH Batutegi menyebabkan penelitian ini penting untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat keanekaragaman, dominansi, serta persebaran jenis mamalia kecil yang ada di Kawasan KPH Batutegi. Waktu penelitian ini adalah bulan November 2021 di dua KTH yaitu Harapan Sentosa dan Margo Rukun pada empat tipe tutupan lahan yaitu kebun kopi monokultur, agroforestri kopi, hutan, dan lahan kebun dekat pemukiman (lahan milik). Metode yang digunakan adalah perangkap sebanyak 80 yang dipasang pada sebuah jalur dengan jarak antar perangkap adalah 10 m dan dipasang selama empat hari. Hasil pengkajian diidentifikasi dan dianalisis menggunakan Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Dominansi (D), Indeks Kesamarataan (J), serta Indeks Kelimpahan (e). Hasil penelitian ini mendapatkan lima jenis tikus yang termasuk anggota Famili Muridae antara lain Rattus tiomanicus sabae, Maxomys baeodon, Maxomys surifer, Niviventer rapit, dan Maxomys whiteheadi. Dua jenis cecurut yaitu Hylomys suillus yang merupakan Famili Erinaceidae dan Suncus murinus yang merupakan anggota Famili Soricidae. Keanekaragaman jenis mamalia kecil tergolong rendah (H’=0,2), kesemerataan rendah (J=0,4), kelimpahan rendah (e=0,3), serta ada spesies yang mendominasi (D=0,6). Rendahnya keanekaragaman mamalia kecil di area tersebut disebabkan oleh adanya aktivitas manusia, kurangnya sumber pakan, serta faktor adaptasi mamalia kecil itu sendiri. Kata kunci : KPH, keanekaragaman, mamalia kecil. KPH Batutegi as a natural habitat for the remaining flora and fauna in Lampung Province has experienced land conversion. This will disrupt the existence of wildlife, one of which is small mammals. The importance of the function of small mammals as bio-indicators of an area. The absence of research on the diversity of small mammal species in the Batutegi KPH makes this research important to do. The purpose of this study was to determine the level of diversity, dominance, and distribution of small mammal species in the Batutegi KPH area. The time of this research is November 2021 in two KTHs, namely Harapan Sentosa and Margo Rukun on four types of land cover, namely monoculture coffee plantations, coffee agroforestry, forests, and garden land near settlements (owned land). The method used was 80 traps set in a line with a distance between traps of 10 m and set for four days. The results of the assessment were identified and analyzed using the Diversity Index (H'), Dominance Index (D), Evenness Index (J), and Abundance Index (e). The results of this study obtained five types of rats belonging to the Muridae family, namely Rattus tiomanicus sabae, Maxomys baeodon, Maxomys surifer, Niviventer rapit, and Maxomys whiteheadi. Two types of shrews are Hylomys suillus which is a member of the Erinaceidae family and Suncus murinus which is a member of the Soricidae family. The diversity of small mammal species was low (H'=0.2), low evenness (J=0.4), low abundance (e=0.3), and some species dominated (D=0.6). The low diversity of small mammals in the area is caused by human activities, lack of food sources, and the adaptation factor of the small mammals themselves. Keywords: KPH, diversity, small mammals.

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum 000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum > 001 Ilmu pengetahuan
Program Studi:	Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Kehutanan
Pengguna Deposit:	2301372099 . Digilib
Date Deposited:	10 Feb 2023 00:38
Terakhir diubah:	10 Feb 2023 00:38
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69074

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir