ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN NON FINANSIAL BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DENGAN TEKNOLOGI BERBEDA DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PASIR SAKTI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

M. HADZIQ QULUBI, 1920041007 (2023) ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN NON FINANSIAL BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DENGAN TEKNOLOGI BERBEDA DI DESA PURWOREJO KECAMATAN PASIR SAKTI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG .

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (26Kb) | Preview
[img] File PDF
2. TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2379Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2379Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial dan non finansial budidaya udang vaname dengan tiga teknologi berbeda, yakni teknologi sederhana, semi intensif dan intensif di Desa Purworejo, Pasir Sakti, Lampung Timur. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan jumlah responden 13 orang terdiri dari pembudidaya udang vaname, perangkat Desa Purworejo, penyuluh perikanan dan teknisi. Sampel penelitian ditentukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahawa biaya investasi masing-masing teknologi sebesar Rp14.665.000,00, Rp289.680.000,00 dan Rp392.830.000,00. Total biaya Rp12.103.200,00, Rp386.349.000,00 dan Rp476.556.400,00. Pendapatan Rp12.497.000,00, Rp522.151.000,00 dan Rp 621.743.600,00. BEP volume tiap teknologi 238,57 kg, 8.415,15 kg dan 9.757,10 kg. BEP harga tiap teknologi Rp44.677,33, Rp33.622,26 dan Rp37.187,42. B/C rasio masing-masing 1,03, 1,35 dan 1,30. Payback period tiap teknologi 1,17 tahun, 0,55 tahun dan 0,66 tahun. ROI masing-masing 1,33 %, 3,14 % dan 2,66 %. NPV pada masing-masing teknologi budidaya Rp17.899.427,00, 2.564.365.667,08 dan 2.989.399.723,46. IRR pada tiap teknologi 69 %, 58 % dan 50 %. Analisis sensitivitas dengan asumsi harga pakan naik 10 % mendapatkan hasil 0,79 %, 1,44 % dan 1,43 %. Sedangkan penurunan produksi sebesar 20 % mendapatkan hasil 55,12 %, 42,12 % dan 42,90 %. Dengan hasil tersebut, maka usaha budidaya udang vaname dengan teknologi berbeda layak dilaksanakan dan dilanjutkan. Analisis kelayakan non finansial pada tiga teknologi budidaya meliputi aspek pasar dengan cakupan pasar lokal, regional dan nasional. Aspek teknis, teknologi, legalitas dan lingkungan sosial ekonomi penerapannya sesuai dengan Peratuan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 75/PERMEN-KP/2016 Tentang Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu dan Udang Vaname, sehigga dapat dinyatakan layak untuk dilaksanakan dan dilanjutkan. Kata Kunci : analisis finansial, non finansial, udang vaname, teknologi berbeda abstract This study aims to analyze the financial and non-financial feasibility of vannamei shrimp farming with three different technologies, namely simple, semi-intensive and intensive technology in Purworejo Village, Pasir Sakti, East Lampung. This research is a survey with 13 respondents consisting of vannamei shrimp cultivators, Purworejo Village officials, fisheries extension officers and technicians. The research sample was determined by purposive sampling. The results showed that the investment costs for each technology were IDR14.665.000,00, IDR 289.680.000,00 and IDR 392.830.000,00. The total cost is IDR 12.103.200,00, IDR 386.349.000,00 and IDR 476.556.400,00. Income IDR 12.497.000,00, IDR 522.151.000,00 and IDR 621.743.600,00. BEP volume for each technology is 238,57 kg, 8.415,15 kg and 9.757,10 kg. The price BEP for each technology is IDR 44.677,33, IDR 33.622,26 and IDR 37.187,42. B/C ratio respectively 1,03, 1,35 and 1,30. The payback period for each technology is 1,17 years, 0,55 years and 0,66 years. ROI respectively 1,33 %, 3,14 % and 2,66 %. NPV on each cultivation technology Rp 17.899.427,00, 2.564.365.667,08 and 2.989.399.723.46. IRR on each technology 69%, 58% and 50%. Sensitivity analysis assuming feed prices increase by 10% to get results of 0,79%, 1,44% and 1,43%. Meanwhile, a decrease in production of 20% yielded 55,12%, 42,12% and 42,90%. With these results, the vannamei shrimp farming business with different technologies is feasible and continued. Non-financial feasibility analysis on the three cultivation technologies covers market aspects with local, regional and national market coverage. The technical aspects, technology, legality and socio-economic environment are applied in accordance with the Regulation of the Minister of Maritime Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia Number 75/PERMEN-KP/2016 Concerning General Guidelines for Growing Tiger Shrimp and Vaname Shrimp, so that it can be declared feasible to be implemented and continued. Keywords: financial analysis, non-financial, vannamei shrimp, cultivation technology

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 300 Ilmu sosial
300 Ilmu sosial > 330 Ekonomi
500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 590 Ilmu hewan (zoologi)
Program Studi: Pascasarjana
Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Pascasarjana
Pengguna Deposit: 2301973090 . Digilib
Date Deposited: 15 Feb 2023 06:36
Terakhir diubah: 15 Feb 2023 06:36
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69298

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir