JEJARING SERDADU DALAM PEMENANGAN MUSA AHMAD DAN ARDITO WIJAYA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH LAMPUNG TENGAH TAHUN2020

MUHAMMAD , SIDIQ (2023) JEJARING SERDADU DALAM PEMENANGAN MUSA AHMAD DAN ARDITO WIJAYA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH LAMPUNG TENGAH TAHUN2020. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (459Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2411Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1735Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Praktik klientelisme menjadi kebiasaan sebelum pejabat politik mencalonkan diri dalam pemilihan umum. Para calon pejabat politik memaksimalkan waktu untuk menginvestasikan upaya dan dana kepada tim sukses diluar struktur partai politik. Dibutuhkan sebuah tim jejaring yang memiliki pengetahuan tentang kondisi masyarakat dengan sasaran kampanye untuk menjadi basis masa. Tim jejaring diluar partai politik berfungsi sebagai perantara(broker) antara kandidat dengan pemilih sehingga pendistribusian sumber daya dapat merata. Pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Lampung Tengah tahun 2020 dimenangkan oleh Pasangan Musa Ahmad dan Ardito Wijaya yang mengalahkan Petahana. Serikat Pemuda Hindu (Serdadu) mendeklarasikan mendukung Musa-Ardito dengan basis massa agama Hindu. Penelitian ini menganalisis keterlibatan Serdadu sebagai tim pemenangan Musa-Ardito dan mengetahui bagaimana bentuk dukungan Serdadu terhadap pasangan Musa-Ardito. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data dari wawancara dengan informan, indirect observation dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan patron-klienantara Pasangan Musa-Ardito dengan Serdadu dan masyarakat. Serdadu berperan sebagai broker (klien 1) yang menjadi penghubung antara Musa-Ardito dengan masyarakat. Organisasi Serdadu termasuk dalam Tipologi BrokerKlien. Kata Kunci: Jejaring Serdadu, Patronase Klientelisme, Pemilihan Kepala Daerah The practice of clientelism has become a habit before political officials run for general elections. Candidates for political office maximize their time to invest efforts and funds in success teams outside the political party structure. It takes a network team that has knowledge of the condition of the community with campaign targets to become a mass base. Network teams outside of political parties function as intermediaries (brokers) between candidates and voters so that the distribution of resources can be equitable. The 2020 Central Lampung Regency Regional Head Election was won by the pair Musa Ahmad and Ardito Wijaya who defeated the incumbent. The Hindu Youth Union (Serdadu) declared their support for Musa-Ardito with a Hindu religious mass base. This study will analyze the involvement of Soldiers as a winning team for Musa-Ardito and find out how Soldiers support the Musa-Ardito pair. The research method is descriptive qualitative by collecting data from interviews, indirect observation and documentation. The results showed that there was a patron-client relationship between the Musa-Ardito couple and the soldiers and the community. The soldier acted as a broker (client 1) who became the liaison between Musa-Ardito and the community. The Soldier Organization is included in the Client Broker Typology. Keyword : Network of Serdadu Clientelism Patronage, Election

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 300 Ilmu sosial
300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan)
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Magister Ilmu Pemerintahan
Pengguna Deposit: 2301047149 . Digilib
Date Deposited: 12 Jun 2023 04:24
Terakhir diubah: 12 Jun 2023 04:24
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71879

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir