ANALISIS KESESUAIAN LAHAN SAWAH EKSISTING TERHADAP KAWASAN PERUNTUKAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) DI KAWASAN PERKOTAAN PRINGSEWU

INTAN , AGNES MANULLANG (2023) ANALISIS KESESUAIAN LAHAN SAWAH EKSISTING TERHADAP KAWASAN PERUNTUKAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) DI KAWASAN PERKOTAAN PRINGSEWU. FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (4Mb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (4Mb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang mengalami degradasi lahan pertanian. Seperti pada tahun 2012-2014 di Kabupaten Pringsewu terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman seluas 515,74 ha (Faturrakhman, 2016). Kabupaten Pringsewu terbagi menjadi 11 kawasan, salah satu kawasan tersebut adalah kawasan perkotaan. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pringsewu tahun 2011-2031 terdapat 2342,99 ha lahan yang ditetapkan peruntukannya sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di kawasan perkotaan Pringsewu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi lahan sawah eksisting dan menganalisis tingkat kesesuaian lahan sawah yang sesuai dengan peruntukan kawasan LP2B. Penelitian ini menggunakan metode interpretasi visual/digital untuk mengidentifikasi lahan sawah eksisting dari data citra SPOT 7 tahun 2020 dan overlay untuk menganalisis kesesuaian lahan sawah eksisting terhadap kawasan peruntukan LP2B. Dari hasil interpretasi diketahui bahwa luas lahan sawah eksisting yang ada di kawasan perkotaan pringsewu adalah 3550,73 ha. Di kawasan perkotaan Pringsewu terdapat 2295,25 ha yang sesuai dan 1255,48 ha tidak sesuai dengan peruntukan kawasan LP2B. Kata kunci : kawasan perkotaan Pringsewu, lahan sawah, LP2B Pringsewu regency is one of the regencies in Lampung Province which has experienced agricultural land degradation. As in 2012-2014 in Pringsewu regency, there was a conversion of agricultural land into settlements covering an area of 515.74 ha (Faturrakhman, 2016). Pringsewu regency is divided into 11 areas, one of which is an urban area. In the Pringsewu regency spatial plan for 2011-2031 there are 2342.99 ha of land designated as sustainable food agriculture land in the urban area of Pringsewu. The purpose of this study was to identify paddy fields and to analyze the suitability of paddy fields according to the allotment of the sustainable food agricultural land area. This study uses visual/digital interpretation methods to identify existing paddy fields from SPOT 7 2020 image data and overlays to analyze the suitability of existing paddy fields for sustainable food agricultural land designations.From the results of the interpretation, it is known that the area of paddy fields in the urban area of Pringsewu is 3550.73 ha. In the urban area of Pringsewu there are 2,295.25 ha which are suitable and 1,255.48 ha which are not suitable for the allotment of sustainable food agricultural land areas. Keywords: Pringsewu urban area, paddy field, LP2B

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Geodesi
Pengguna Deposit: 2301683817 . Digilib
Date Deposited: 22 Jun 2023 01:32
Terakhir diubah: 22 Jun 2023 01:32
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72847

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir