UJI TOKSISITAS AKUT ORAL EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BAKAU MINYAK (Rhizophora apiculata) TERHADAP HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague-Dawley DENGAN METODE FIXED DOSE

ILMA PUTERI, HUTAMI (2023) UJI TOKSISITAS AKUT ORAL EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BAKAU MINYAK (Rhizophora apiculata) TERHADAP HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague-Dawley DENGAN METODE FIXED DOSE. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
1. Abstrak Inggris dan Indo .pdf

Download (174Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL (cover-dapus) copy.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (16Mb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI FULL (TANPA PEMBAHASAN).pdf

Download (13Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Latar Belakang: Rhiziphora apiculata merupakan salah satu jenis tanaman bakau yang sebelumnya teridentifikasi mengandung komponen aktif seperti steroid, triterpene, saponin, flavonoid, alkaloid, dan tannin. Sumber bahan aktif dalam ekstrak tanaman bakau telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional dalam penyembuhan antikanker, antitumor, antidiabetes, dan antimikroba. Metode: Penelitian ini dirancang untuk menentukan efek toksisitas akut ekstrak etanol kulit batang tanaman bakau terhadap ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) jantan Sprague Dawley degan metode dosis tetap melalui uji pendahuluan dan uji utama. Ekstrak kulit batang bakau diberikan ke 4 kelompok perlakuan dengan dosis bertingkat 5, 50, 300, dan 2000 mg/kgBB yang dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hewan-hewan tersebut diamati selama 14 hari terus menerus untuk melihat ada atau tidaknya tanda-tanda toksisitas akut dan pada hari ke 15 di terminasi untuk pengambilan organ ginjal. Data di analisis menggunakan Kruskal-Wallis dan dilanjutkan uji Post Hoc Mann Whitney. Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada gejala toksik seperti kejang hingga kematian. Hasil penilaian rata-rata kerusakan gambaran mikroskopis ginjal, pada dosis 5,50,300, dan 2000 mg/kgBB yaitu 0,4; 0,6; 1,4; 2,4 dan pada kelompok kontrol rerata kerusakan 0. Hasil dari uji Kruskal-Wallis didapatkan P<0,05 yaitu terdapat perbedaan tingkatan kerusakan ginjal antar kelompok, sedangkan hasil uji Post Hoc Mann Whitney terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan 3 dan 4. Kesimpulan: Pemberian ekstrak Rhizophora apiculata tidak menyebabkan gejala toksisitas akut secara klinis pada tikus putih, namun pada pemeriksaan histopatologi ginjal dengan dosis 300mg/kgBB ditemukan sel radang dan dosis 2000 mg/kgBB mengakibatkan rusak secara signifikan berupa tiroidisasi tubulus, dan sel radang. Kata kunci: Histologi ginjal, Rhizophora apiculata, Metode fixed dose, Toksisitas akut.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan
Program Studi: Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter
Pengguna Deposit: 2301543381 . Digilib
Date Deposited: 22 Jun 2023 06:56
Terakhir diubah: 22 Jun 2023 06:56
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72984

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir